RADARCIREBON.ID – SMK Cibening Kecamatan Cibingbin diterjang banjir bandang. Banjir bandang tersebut akibat luapan aliran Sungai Cariang di Desa Cibingbing Kecamatan Cibingbin Kabupaten Kuningan, Banjir bandang terjadi bersamaan dengan hujan deras yang mengguyur wilayah Kuningan Timur pada Selasa 17 Januari 2023 siang hingga sore.
Banjir bandang di depan SMK Cibening Kecamatan Cibingbin ini pun sempat membuat arus lalu lintas terhambat. Ini terlihat dari sejumlah rekaman video warga di lokasi kejadian yang melaporkan kondisi banjir mengakibatkan mobilitas warga menjadi terhambat.
“Depan SMK Cibening tidak bisa lewat. Banjirnya parah sepaha,” ujar suara dalam video yang beredar.
Baca Juga:Hipertensi Bisa Berakibat Gagal Ginjal, Ini PenjelasannyaPuluhan Kepala Desa dari Kuningan Jawa Barat Ikut Aksi Damai di Senayan
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Indra Bayu membenarkan banjir bandang di depan SMK Cibening Kecamatan Cibingbintersebut.
Pihaknya telah mengutus tim BPBD untuk melakukan penanganan di lokasi banjir bandang bersama tim instansi terkait.
Indra mengatakan, kejadian banjir di depan SMK Cibening merupakan hal yang kerap terjadi setiap musim hujan seperti sekarang.
“Kalau tahun lalu sempat menyebabkan pagar tembok SMK Cibening roboh, tapi banjir sekarang hanya menggenangi jalanan hingga pekarangan SMK Cibening. Hingga saat ini kami belum menerima laporan ada kerusakan akibat banjir sekarang,” ujar Indra kepada radarcirebon.id melalui sambungan telepon, Selasa (17/01/2023) sore.
Indra mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya banjir di SMK Cibening disebabkan oleh meluapnya aliran Sungai Cariang yang merupakan anak Sungai Cijangkelok. Hujan yang turun dengan intensitas tinggi dan durasi cukup lama, menjadi penyebab banjir bandang di wilayah tersebut.
“Di sekitar SMK Cibening hampir tidak ada pemukiman sehingga untuk sementara kami belum mendapat informasi rumah warga yang terdampak banjir. Begitu juga SMK Cibening, luapan air Sungai Cariang hanya menggenangi pekarangan sekolah dan tidak sampai masuk ke ruangan kelas seperti tahun lalu. Ada sejumlah areal persawahan warga yang terdampak, namun kami belum bisa memastikan berapa luasannya,” ujar Indra. (fik)