RADARCIREBON.ID – Gelaran Piala AFF baru saja usai dengan Thailand sebagai jauranya dengan mengalahkan Vietnam di partai puncak dengan skor 1-0.
Piala AFF sendiri sudah digelar sejak tahun 1996 silam. Waktu itu namanya masih Tiger Cup atau Piala Tiger, merujuk kepada sponsor utama turnamen yakni bir Tiger.
Sejak tahun 1996, Piala AFF hanyalah turnamen biasa di wilayah Asia Tenggara dan tidak masuk dalam kalender FIFA.
Baca Juga:DPR RI Setuju Perubahan UU Nomor 6 Tahun 2014, Masa Jabatan Kepala Desa 9 TahunCara Mendapatkan Uang dari APK sambil Rebahan, Buktikan Sendiri!
Kabar baik datang dari Presiden FIFA Gianni Infantino, yang kini mulai mempertimbangkan agar turnamen Piala AFF masuk ke dalam kalender FIFA.
Selama ini, turnamen sepak bola antarnegara Asia Tenggara itu belum masuk ke dalam FIFA Matchdays.
Akibatnya, banyak klub yang menolak melepas pemainnya untuk bisa membela negara peserta Piala AFF.
Sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk Timnas Indonesia ikut terdampak kebijakan tersebut.
Skuad Garuda tidak bisa memanggil dua pemain naturalisasinya yang saat ini merumput di Eropa, yaitu Elkan Baggott dan Sandy Walsh.
Juara Piala AFF 2022 Thailand juga tidak bisa menggunakan jasa beberapa pilar pentingnya karena alasan serupa.
Chanathip Songkrasin dan Supachok Sarachat yang kini berkarier di Jepang tidak mendapat izin dari klubnya untuk tampil di Piala AFF 2022.
Baca Juga:Perkiraan Cuaca Cirebon dan Sekitarnya Rabu 18 Januari 2023, Pagi akan Cerah BerawanMau Daftar Kartu Prakerja Gelombang 48 Tahun 2023? Catat Syaratnya
Jika Piala AFF masuk kalender FIFA, Infantino berharap klub-klub bersedia melepas pemainnya ke turnamen dua tahunan itu.
“Piala AFF mesti ditingkatkan menjadi FIFA Matchdays (masuk kalender FIFA, red),” ucap Infantino dilansir Zingnews.
“Kami harus memastikan turnamen ini makin berkembang dan makin besar atas persetujuan FIFA,” tambah pria asal Swiss tersebut.
Menurut Infantino, Piala AFF bisa menjadi salah satu turnamen sepak bola penting di Asia bahkan di dunia.
“Turnamen ini cukup penting di kawasan Asia Tenggara. Dengan populasi lebih dari 650 juta orang, masyarakat di kawasan ini mayoritas menyukai sepak bola,” tutup dia.