RADARCIREBON.ID – Setiap menjelang hari Imlek, kue keranjang selalu rame di pasar atau di toko, oleh sebab itu kue keranjang makanan khas Imlek seperti sudah menjadi ciri khas tersendiri dalam menyambut hari Imlek.
Kue keranjang makanan khas Imlek ini, terbuat dari tepung ketan dan gula jawa. Rasanya kenyal dan manis serta berwarna coklat. Kue ini dahulunya dibuat berbentuk bulat seperti keranjang.
Namun seiring perkembangannya kue keranjang makanan khas Imlek ini, ada yang membuat aneka macam warna dan aroma, misalnya seperti pandan, coklat, vanili dan lain-lain, tetapi tetap bertekstur legit dan manis.
Baca Juga:13 Langkah Cara Daftar TikTok Shop Affiliate untuk KreatorUpdate Harga Emas EOA Hari Ini, Turun Lumayan Jadi Rp 1.042.500/Gram
Kue ini pada saat proses memasaknya membutuhkan waktu yang cukup lama, dari mulai proses pengadukan hingga proses pengukusannya.
Ketika itu orang butuh makan agar tubuh kuat dan yang rasanya manis untuk dikonsumsi di medan perang.
Ada pula versi lain yang bisa kita baca dari berbagai buku tentang sejarah asal usul kue keranjang.
Namun menurut Yulia Qiu, sejarah kue keranjang yang akan di ulas ini berdasarkan sumber informasi versi dari orang tua.
Kue keranjang dalam bahasa Mandarin NIAN GAO, Nian = Tahun, Gao = Kue /Tinggi. Ini berarti kue tahunan yg berharap bisa naik setiap tahunnya.
Filosofi Kue Keranjang
Sedangkan dalam bahasa dialek khek disebut THIAM PAN, Thiam = manis, Pan = kue. Filosofinya dalam suasana Imlek, diharapkan semua sanak keluarga berkumpul bersama , merayakan pergantian tahun baru Imlek/ Lunar,
Yang digambarkan dengan bentuk kue keranjang yang bulat berkeliling tanpa ujung.
Baca Juga:TikTok Affiliate Adalah, Cara Dapat Cuan Maksimalkan HPKesaksian Korban Ciki Ngebul, Lambung Bocor, Orang Tua Harus Baca!
Semua bergembira dan memanjatkan harapan semoga ditahun yang baru sehat, panjang umur, bahagia, sukses, murah rejekinya dan keluarga rukun serta damai, maka kue keranjang atau dodol ini dimakan bersama.