HEBOH emak-emak ngemis online berupa konten ngemis online ‘mandi lumpur’ berbuntut panjang. Sampai-sampai diperiksa polisi.
Ya, emak-emak ngemis online dengan konten mandi lumpur itu akhirnya diperiksa polisi.
Dan, ternyata emak-emak ngemis online ini diperiksa oleh petugas Polda NTB, sesuai dengan lokasi kejadiannya.
Baca Juga:Kementerian Agama Usulkan Biaya Haji Tahun 2023 Rp69 Juta, Ini Hitung-hitungannyaDaftar Harga BBM Hari Ini, Cek Sekarang Harga Pertamax dan Pertalite
Terkait pemeriksaan terhadap emak-emak ngemis online ini dibenarkan oleh Direktur Dittipidsiber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Adi Vivid Agustiadi Bachtiar.
Dikatakan Adi Vivid, emak-emak ngemis online itu diperiksa atau dimintai keterangan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dan ternyata, sambung Direktur Dittipidsiber Bareskrim Polri, Brigjen Pol Adi Vivid Agustiadi Bachtiar, setelah diperiksa emak-emak ngemis online yang sudah lansia tersebut merupakan bagian dari konten kreator.
“Jadi nenek itu berperan seolah sebagai korban, seolah-olah kedinginan,” ujar ungkap Adi Vivid kepada wartawan, dikutip dari laman PMJ pada Jumat 20 Januari 2023.
Tentu pemeriksaan tak cukup pads emak-emak ngemis online dengan mandi lumpur itu.
Adi Vivid menjelaskan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pemanggilan kepada konten kreator.
“Yang membuat (Kreator) yang menurut kami tidak pas, yang mengeksploitasi kelemahan seseorang, nenek,” terang Adi Vivid.
Baca Juga:Jadwal Bioskop CSB XXI Jumat 20 Januari 2023, Jam Terakhir 21.00 WIBHarga BBM Pertamina Terbaru Hari Ini, Jumat 20 Januari 2023
Dijelaskan Adi Vivid, untuk saat ini pihaknya belum menemukan unsur pidana dalam kejadian tersebut.
Karena, lanjut Adi Vivid, pemeran emak-emak tersebut tak merasa menjadi korban eksploitasi.
“Dari pemeriksaan yang dilakukan dari nenek tadi, tidak menjadi korban (eksploitasi) karena dia bagian dari pada konten creator,” beber Adi Vivid.
“Beda lagi kalau nanti kami temukan kalau nenek ini sebagai korban, bahwa dia dipaksa, dia kedinginan,” tuturnya.
Masih pada kesempatan yang sama, Brigjen Adi Vivid juga mengimbau agar para konten kreator tidak lagi membuat konten yang ngemis-ngemis untuk menarik simpati.
“Kami juga mengimbau rekan-rekan konten kreator untuk menyetop membuat kreator seperti itu,” pesan Adi Vivid.