RADARCIREBON.ID – Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil, telah resmi menjadi kader Partai Golkar dan didaulat sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) mendampingi Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartato.
Ridwan Kamil sudah mengantongi KTA Partai Golkar dan tercantum sebagai Waketum Bidang Penggalangan Pemilih dan Pemenangan Pemilu. Lantas bagaimana tanggapan pengamat politik politi terkait masuknya RK ke Partai Golkar jelang Pemilu 2024 ini?
Pengamat Komunikasi Politik, Hendri Satrio menyampaikan analisa terkait hal tersebut. Dua membagi menjadi dua hal pokok yang harus di analisa dalam persoalan ini, yakni Ridwan Kamil dan Golkar.
Baca Juga:Aksi Borong-borong Willie Salim, Ini AkibatnyaInaq Mawar, Seorang Nenek Nekad Ngemis Online Buat Bayar Hutang
“Pertanyaan yang paling mendasar adalah, kenapa Ridwan Kamil memilih Partai Golkar dan begitupun sebaliknya, kenapa pula Partai Golkar memilih Ridwan Kamil?” kata founder lembaga survei KedaiKOPI
Dikatakan, kenapa Ridwan Kamil memilih Partai Golkar? RK ini jenis politisi yang tahu apa kendaraan yang bisa mengantar kan dia, pada apa yang dia inginkan. Jadi loyalitas RK sebagai politisi itu pada cita-citanya, makanya dia pernah berlabu di beberapa partai politik.
Dan sekarang, sambung dia RK berlabuh ke Partai Golkar. Jadi selama, dia merasa kendaraan ini bisa mengantarkan dia ke cita-cita politiknya. Maka, dia akan masuk ke kendaraan tersebut. Dan, menurut RK mungkin Partai Golkar bisa mengantarkan dirinya menuju sebuah jabatan politik jabatan wakil presiden.
“Calon wakil presiden dulu lah, nah kemudian kenapa Golkar memilih Ridwan Kamil? Tegas Hensat, panggilan akrab Hendri Satrio ini.
Menurutnya, tentu saja Partai Golkar berhitung secara politik, nama Anis Baswedan yang di usung oleh Partai Nasdem sebagai calon Presiden. Ini lumbung suaranya ada di Jawa Barat, sehingga kalau tidak di cari kesetaraanya lawan tandingnya, maka bisa-bisa suara Partai Golkar akan tergerus oleh Partai Nasdem.
Jadi, ini sama-sama membutuhkan lah RK membutuhkan Golkar, supaya dia dekat dengan cita-citanya sebagai wakil presiden RI. Dan Partai Golkar juga bisa menjaga suaranya di Jabar dari ancaman Anis Baswedan beserta koalisinya.**