Jika terealisasi, maka Kabupaten Cirebon akan menjadi daerah penghasil garam premium yang harapannya bisa mensubstitusi garam impor dan bisa mengcover kebutuhan garam baik ditingkat lokal maupun nasional.
“Kalau ini berjalan sesuai rencana maka kita tidak perlu lagi impor garam, ini akan cukup memenuhi kebutuhan kita,” terang Dangi.
“Selain itu, nanti juga akan dibuat produk turunan dari garam ini baik untuk kesehatan ataupun kecantikan, tergantung dari kebutuhan,” katanya.
Baca Juga:Soal Pilwu di Kabupaten Cirebon, Tinggal Susun Perbup Pilwu 2023Wow, 10.964 Pasangan Usia Subur di Cirebon Ikut Program KB
Untuk lokasinya, Bapelitbangda menyebut saat ini yang sudah direncanakan adalah kawasan di pesisir Bungko. Luasannya sekitar 600 hektare.
Penerima manfaatnya nanti para kelompok petani garam dan masyarakat Kabupaten Cirebon.
“Selain di Bungko (Kapetakan), ada yang dimungkinkan lagi yakni di Tawangsari (Losari). Ini ikhtiar semua pihak sehingga kita optimis ini bisa direalisasi dan efeknya bisa dirasakan oleh banyak pihak,” tandas Dangi. (dri)