MAJALENGKA.RADARCIREBON.ID -Jalur Rajagaluh Lengkong Kulon dan Lengkong Wetan makin rawan. Dalam kurun dua pekan sejak pergantian tahun setidaknya ada tiga kejadian aksi pembegalan yang terjadi di ruas jalan itu.
Rata rata korbanya dicegat dan dirampas sepeda motornya oleh para pelaku dengan menggunakan senjata tajam. Bahan, dilaporkan ada penjahat yang menggunakan senjata api (senpi).
Hal itu terungkap dalam rapat musyawarah desa (Musdes) Desa Lengkong Kulon, yang membahas peningkatan peran RT dan RW serta Pertahanan Sipil (Hansip). Terutama dalam kegiatan Siskamling. Dan persiapan program pembangunan 2023.
Baca Juga:Petani di Majalengka Sulit Peroleh Pupuk Bersubsidi, Data RDKK dan Kartu Tani Banyak yang HilangRidwan Kamil Masuk Golkar, Peluang Besar Penambahan Suara Pemilu 2024 di Majalengka
Ilyas, Ketua RT 01 Dusun Lampit Biru menjelaskan, setidaknya ada tiga kejadian aksi pembegalan yang terjadi di jalur jalan raya Rajagaluh Lengkong Wetan. Di antaranya di sekitar tanjakan Asem dan perbatasan, dengan modus dipepet.
Oleh karena itu kata Ilyas, pihaknya mendesak agar kegiatan siskamling yang sudah berjalan bisa ditingkatkan. Jika perlu dilakukan kegiatan patroli desa.
“Untuk mengantisipasi angka kriminalitas, ada baiknya selain siskamling di kampung, mungkin jika perlu kita bisa mengadakan kegiatan patroli desa,” tandasnya.
Hal senada diungkapkan Hasim warga lainya. Ia mengaku sempat menggagalkan upaya pembegalan terhadap salah satu warga.
Saat itu sekitar pukul 11 malam, ia sempat melihat seorang perempuan dikejar dan berusaha dipepet oleh pengendara motor yang berboncengan.
Dari gelagatnya, ia menaruh curiga, lalu dibantu temannya ikut menguntit dan mengejar dua orang tidak dikenal itu hingga ke alun alun desa.
Namun saat ditanya dan ditegur, keduanya beralasan hendak ke Rajagaluh dan mengaku salah jalan. Kemudian tanpa permisi keduanya langsung balik arah dengan memacu sepeda motornya dengan kencang.