MAJALENGKA.RADARCIREBON.ID – Wakil Bupati Majalengka Tarsono D Mardiana menjelaskan bahwa penangana stunting dan kemiskinan di Kabupaten Majalengka mulai mengalami penurunan.
Pejelasan tersebut disampaikan saat melaksanakan rapat koordinasi bersama Menteri Kordinator (Menko ) Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy secara virtual dari Gedung Yudha Karya Pemkab Majalengk Jumat (20/1).
“Alhamdulilah angka kasus stunting di Majalengka mengalami penurunan. Selama satu tahun, untuk periode 2020-2021 dari data awal sebanyak 4.382 kasus kini menjadi 2.932 kasus,” katanya.
Baca Juga:Waduh, Tahun 2022, 249 Anak di Bawah Umur di Kabupaten Majalengka Nikah DiniResep Mie Aceh Super Enak, Cocok Disantap saat Malam, Gampang Buatnya
Wabup juga megakui bahwa permasalahan stunting dan kemiskinan ekstrem saat ini masih menjadi tantangan berat yang dihadapi Bangsa Indonesia. Serta harus ditangani dengan baik untuk menggapai cita-cita Indonesia Maju tahun 2045.
Oleh sebab itu, Kabupaten Majalengka kata wabup berbagai program dan sinergitas dengan semua steakholder terus dijalankan.
Hal itu semua sebagai langkah proatif pemerintah daerah dalam menurunkan angka stunting dan kemiskinan yang ada di Kabupaten Majalengka.
“Ada berbagai kegiatan yang dilakukan, seperti memberikan tambahan makanan bergizi untuk warga bumil (ibu hamil, red), memberikan Tablet Tambah Darah (TTD) kepada kaum remaja yang hendak menikah maupun sosialisasi ke berbagai sekolah,” ujarnya.
Sementara itu, saat membuka acara tersebut, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, pertemuan ini adalah tindak lanjut dari arahan Presiden RI Joko Widodo dalam mempercepat pemenuhan target penurunan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem di kabupaten/kota.
Sehubungan pada tahun 2023 ini harus dilakukan percepatan pemenuhan target, Muhadjir mengajak agar perlu adanya kinerja yang lebih keras lagi dan kalau bisa paling tidak penurunan angka stunting di tahun ini bisa mendekati target 3,8%. (bae)