“Sebelum ada regulasi rujukan berjenjang, asal domisili pasien di kami 45 persen Kota Cirebon, dan sisanya 55 persen luar kota Cirebon. Ada perubahan proporsi dalam kota yang meningkat, dan luar kota turun sedikit,” ujar Katibi.
Menurutnya, penyebab pasien dari luar Kota Cirebon yang ditangani di RSD Gunung Jati, memang faktor utamanya adalah dalam kondisi yang urgen.
“Kan kalau pelayanan urgen tidak mengenal zonasi wilayah. Kami berkewajiban memberi pelayanan. Terlepas yang bayar siapa, pokoknya kebutuhan medisnya harus dilayani, pembayaran nomor dua istilahnya,” ungkapnya.
Baca Juga:Dampak Nashrudin Azis ke PDIP, Banyak Amunisi Baru, Ini Syarat Gabung PDIP Kata BapiluMasa Transisi, Ini Sasaran Pembangunan Pemkot Cirebon Tahun 2024
Faktor penyebab lainnya, misalnya memang dari faskes asalnya memberikan rujukan ke RSD Gunung Jari, sehingga dari pertimbangan SDM atau sarana di luar RS Gunung Jati yang belum ada, bisa ditangani di RSD Gunung Jati.
Maka, tidak heran jika jumlah pasien berdasarkan domisili di rumah sakit pelat merah tersebut, berasal dari berbagai daerah di wilayah Ciayumajakuning, bahkan dari perbatasan Jawa Tengah juga ada. (azs)
DAFTAR JUMLAH PASIEN RSD GUNUNG JATI KOTA CIREBON
IGD 2022
Januari – Desember 2022
Total kunjungan pasien 156.021
Kota Cirebon: 50.559
Kab Cirebon: 84.386
Kuningan: 9.082
Indramayu: 9.442
Majalengka: 5952
Daerah Lainnya : 5.150
RAWAT INAP 2022
Januari – November 2022
Total kunjungan pasien 15.931
Kota Cirebon : 4.358
Kab Cirebon : 8.132
Kuningan: 887
Indramayu: 1.115
Majalengka: 778
Daerah Lainnya : 652
RAWAT JALAN 2022
(POLIKLINIK, POLIKLINIK PAKUNGWATI/ EKSEKUTIF, HEMODIALISA)
Januari – November 2022
Total kunjungan pasien 23.331
Kota Cirebon: 8.114
Kab Cirebon: 11.182
Kuningan: 906
Indramayu: 1.138
Majalengka: 677
Daerah Lainnya : 1.314