RADARCIREBON.ID – PSSI masih akan menggunakan jasa Shin Tae Yong untuk arsiteki Timnas Indonesia sampai akhir tahun ini.
Kejelasan nasib Shin Tae Yong di Timnas Indonesia masih menjadi buah bibir lantaran masih belum ada pembicaraan terkait kontrak.
Kontrak Shin Tae Yong pria Korea berusia 52 tahun itu sebagai pelatih timnas bakal berakhir tahun ini tepatnya bulan Desember 2023.
Baca Juga:Spoiler Ant-Man and the Wasp: Quantumania, Ada Villian Melebihi ThanosGratis! Syarat dan Kriteria Beasiswa S2 dan S3 di New Zealand
Shin Tae Yong mulai bergabung dan meracik Timnas Indonesia pada Desember 2019 lalu.
Selama tiga tahun menangani skuad Garuda, Shin belum memberikan piala di turnamen apapun.
Shin baru membawa timnas senior lolos ke Piala Asia 2023 dan mengantar timnas U-20 melaju ke Piala Asia U-20 2023.
Namun, Shin mampu mendongkrak peringkat Indonesia di FIFA yang semula 179 langsung melesat ke 151.
Di Piala AFF sendiri, Shin Tae Yong dua kali gagal mempersembahkan gelar juara.
Pada Piala AFF 2020, Timnas Indonesia harus puas menjadi runer up usai dikalahkan Thailand di partai final.
Di Piala AFF 2022 yang baru saja selesai, Shin hanya mampu membawa skuad Garuda ke semifinal.
Baca Juga:Saldo DANA Masuk Rp850 Ribu, Cuma Modal Main GamePerkiraan Cuaca Wilayah Cirebon, Waspada Siang Potensi Hujan Petir
Disemifinal, Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan dari Vietnam yang lolos ke final berjumpa Thailand.
Muncul banyak pertanyaan di kalangan pecinta sepak bola, masih pantaskah Shin Tae Yong dipertahankan?
PSSI memastikan kontrak pelatih asal Korea Shin Tae Yong aman setidaknya sampai Desember 2023.
“Iya, dong (pertahankan Shin-red),” kata Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi di Jakarta, Selasa (24/1) dikutip dari Antara.
Yunus mengatakan, Shin Tae Yong akan langsung mempersiapkan Timnas U-20 berkompetisi di Piala Asia U-20 2023 begitu tiba di Indonesia.
Shin saat ini masih berada di kampung halamannya. Dia diperkirakan kembali menukangi Timnas Indonesia awal Februari nanti.
Adapun gelaran Piala Asia U-20 2023 akan berlangsung pada 1-18 Maret di Uzbekistan.