CIREBON, RADARCIREBON- Ada dua hal penting yang menjadi fokus dalam kunjungan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Kabupaten Cirebon.
Yang pertama, fokut Ridwan Kamil adalah terkait inflasi. Dan, yang kedua terkait penanganan stunting di Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Cirebon.
Gubernur Ridwan Kamil yang saat itu didampingi sang istri menyampaikan apresiasinya kepada Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg.
Baca Juga:Launching Sekoper Cinta, Ridwan Kamil Sebut Jumlah Alumni Sudah 67 RibuAntisipasi Inflasi, Gubernur Ridwan Kamil Tinjau Pasar Pasalaran Cirebon
Bupati Imron beserta perangkat daerah di Kabupaten Cirebon dianggap berhasil mengendalikan inflasi sehingga lonjakan harga kebutuhan pokok tidak terjadi di Kabupaten Cirebon.
Hal tersebut disampaikan Ridwan Kamil saat ditemui Radar Cirebon di sela -sela kunjungan agenda Siaran Keliling (Sarling) Jabar di Kabupaten Cirebon, Rabu (25/1/2023).
“Kabupaten Cirebon inflasinya di angka 4,8 persen, kami apresiasi sekali kepada Pak Bupati dan jajaran,” ujar Ridwan Kamil.
Prestasi Kabupaten Cirebon tersebut, kata Kang Emil-sapaan akrab Ridwan Kamil, harus dijaga dan dipertahankan.
Capaian ini, menurutnya, menandakan apa yang sudah dilakukan oleh bupati Cirebon beserta jajaran sangat diapresiasi oleh masyarakat dalam menjaga harga bahan pangan agar tidak terjadi lonjakan.
Dalam kesempatan tersebut, politisi Partai Golkar tersebut menjelaskan, angka stunting di Jawa Barat ketika awal ia menjabat berada di angka 31,5 persen dan sekarang turun menjadi 20,2 persen.
“Targetnya hingga 2024, angka tersebut turun menjadi 14 persen,” ungkap Kang Emil.
Sampai dengan saat ini, lanjut Kang Emil, angka stunting di Jawa Barat sudah turun 11,3 persen.
Baca Juga:Kejutan Ulang Tahun, IRT asal Bode Lor Cirebon Dapat Hadiah Umroh dari Ridwan KamilBentuk Satgas Khusus, PDIP Jabar Dorong Percepatan Pemekaran Daerah
“Mudah-mudahan dalam 2 atau 3 tahun mendatang kita bisa mendekati zero stunting yang menandai salah satu masalah bangsa ini,” bebernya.
Untuk diketahui, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.
Kondisi itu ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kesehatan.
Ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab stunting meliputi, kurangnya akses makanan bergizi, dan praktik pengasuhan yang kurang baik.