INDRAMAYU, RADARCIREBON.ID- Pasca diguyur hujan deras, halaman SDN 2 dan 3 Widasari langsung terendam banjir.
Halam dua sekolah dasar yang berada di satu lokasi itu, hingga siang hari masih terendam banjir. Meskipun tidak sampai masuk ke ruang kelas, para siswa tidak dapat leluasa beraktivitas di lingkungan sekolah.
Guru Agama SDN 3 Widasari, Rofikih mengatakan, tergenangnya halaman sekolah di SDN 2 dan 3 Widasari merupakan rutin terjadi saat musim penghujan.
Baca Juga:Bupati Nina Minta PPS Jaga Kode Etik sebagai Penyelenggara Pemilu 2024Kunjungi SMAN 1 Sumber, Ridwan Kamil Ajak Kuasai Digital dan Ekonomi Kreatif
Hal itu, kata Rofikih, karena kondisi tanah yang lebih rendah dibandingkan jalan pantura dan saluran pembuangan yang ada di sepanjang jalan pantura.
“Dulu biasanya setelah tergenang bisa langsung surut, tapi dua tahun ini ketika hujan deras dan ada genangan itu bisa dua hari baru surut,” terang Rofikin pada Radar Indramayu.
Genangan air itu, lanjut Rofikih, berdampak pada terganggunya aktivitas anak-anak saat berada di lingkungan sekolah.
“Mereka tidak bisa leluas bermain di sekolah karena halaman atau lapangan yang masih tergenang,” ujarnya.
Bahkan untuk memudahkan anak melewati genangan air, katanya, pihak sekolah membolehkan anak memakai sandal.
“Kemarin juga sudah ditinjau oleh Kabid SD dan Pemcam Widasari, semoga ada solusi agar sekolah tidak lagi jadi langganan genangan air pasca hujan deras,” tuturnya.
Sementara itu, Camat Widasari, Siddik Tri Hartono mengatakan untuk mengatasi genangan air yang setiap tahun terjadi di SDN 2 dan 3 Widasari saat musim penghujan.
Baca Juga:Jadwal Sholat untuk Kabupaten Indramayu, Kamis 26 Januari 2023Jadwal Sholat untuk Kabupaten Cirebon, Kamis 26 Januari 2023
Pihaknya bersama pemerintah desa sudah melakukan berbagai upaya, yakni membersihkan saluran air agar memperlancar aliran air dari saluran irigas tidak masuk ke halaman sekolah.
“Kita sudah melakukan upaya pengurasan, tapi kondisi cuaca dan debit di saluran irigas juga besar ditambah tanah di SDN 2 dan 3 Widasari paling rendah, sehingga air dari saluran bisa masuk, dan dari dalam air tidak bisa keluar,” tuturnya.