RADARCIREBON.ID – Ini pengakuan langsung dari anak kelas 6 Sekolah Dasar (SD) yang lolos dari aksi penculikan. Adalah Dinar, nama siswa itu. Ia merupakan siswa SD di Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon. Dinar diduga sebagai calon korban percobaan penculikan, beberapa waktu lalu.
Cerita dugaan penculikan ini bermula Dinar pulang dari sekolahnya yang tidak jauh dari lampu merah Plered, tepatnya di Jalan Fatahillah Kabupaten Cirebon. Dinar pulang sekolah naik angkot alias angdes trayek Plered-Sumber ke arah Selatan atau Sumber. Setelah jarak tempuh sekitar 1 kilometer atau kurang dari itu, tepatnya di sekitar Blok Tumaritis Desa Megu Gede Kecamatan Weru, ia turun dari angkot.
Setelah turun dari angkot, ia menyeberangi Jalan Fatahillah, ke sisi baratnya. Dinar berniat menunggu mamahnya yang akan menjemputnya di depan Warung Sop dan Baso Balungan Pak Joyo. “Kayaknya mamah lama menjemputnya, jadi aku jalan kaki sendiri,” ucap Dinar dalam video di WhatApp Group.
Baca Juga:Investasi Bodong di Kuningan, Pelaku Ajak Bisnis Katering, Korbannya 23 OrangKontraktor Berutang, Subkontraktor Minta Ridwan Kamil Jangan Resmikan Proyek Waduk Darma
Ia sempat melihat seorang laki-laki yang terus memperhatikan dirinya. Namun Dinar tidak curiga kalau orang itu diduga akan melakukan penculikan, karena dianggapnya sebagai pejalan kaki biasa yang juga mau menyeberang jalan. Dinar melanjutkan jalan kaki ke arah barat di Jalan Kusuma Indah II. Melangkah belasan meter kemudian sampai di 15 café, orang laki-laki itu berjalan kaki mendatangi Dinar. Bersamaan dengan itu sebuah mobil Avanza warna putih lewat di dekatnya dan berbelok.
Dugaan percobaan aksi penculikan, terdeskripsikan dari keterangan Dinar. Siswi kelas 6 SD itu menceritakan bahwa seorang laki-laki yang mendekatinya di wilayah Desa Setu Kulon Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, itu tidak dikenalnya. Namun tiba-tiba seorang lak-laki misterius itu memegang pundak Dinar. Seketika membuat ia kaget. Seorang laki-laki itu menarik tangan Dinar, seolah memaksa agar Dinar menunju mobil Avanza warna putih itu dan masuk ke dalamnya.
Dinar menolak ajakan itu dengan berusaha melepaskan dari tangan laki-laki itu. Beruntung, seketika ada warga yang datang ke Dinar dan menyuruh orang laki-laki itu pergi. Disuruh pergi, laki-laki misterius itu malah menyebut bahwa Dinar adalah saudaranya. Laki-laki misterius itu menjauh dari Dinar, pergi arah Jalan Fatahillah.