Ia mengibaratkan tempat baru sebagai sangkar burung. Induk baru akan bertelur ketika sangkar tersebut nyaman dan layak.
“Begitu juga dengan pelayanan, tempatnya dulu dibuat bagus sehingga pelayanan akan nyaman. Masyarakat yang dilayani juga akan krasan,” paparnya.
Sekretaris Desa Panguragan Kulon, Agung Prasetyo menambahkan, selain membangun balai desa, kuwu mengutamakan pembangunan fisik lainnya. “Seperti pembangunan jalan, gang, yang bermanfaat kepada masyarakatnya, juga pemberdayaan,” pungkas Agung. (*)