CIREBON, RadarCirebon.id – Rotan sintesis ekspor di Cirebon. Memang, tak sedikit pengrajin rotan yang lahir dari Cirebon. Salah satunya Mukidi.
Meski lahir dari kerajinan rotan, seiring dengan perkembangan zaman, ia pun merubah produk jualannya menjadi rotan sintetis. Dalam beberapa waktu terakhir, rotan mengalami penurunan dan tergeser oleh plastik sintetis karena bahannya dianggap lebih tahan lama dan tak memerlukan perawatan khusus.
Mukidi menuturkan, meski kini menggunakan bahan plastik, namun kerjainan rotan masih tetap diminati dan bisa dilestarikan. Dengan menggunakan bahan sintetis ini, justru memberi peluang baru di industri furnitur pada pangsa ekspor.
Baca Juga:Pelaku Penculikan Anak SD di Desa Dompyong Wetan Tertangkap, Begini Kata Kapolsek GebangSedekah Jumat Penting untuk Melipatgandakan Pahala, juga Meningkatkan Rezeki
Ia kerap memproduksi rotan dengan pengerjaan yang rapi karena pengrajin rotan yang ia miliki sudah berpengalaman puluhan tahun.
“Kami juga menghadirkan desain yang unik dan kekinian. Sehingga menjadikan produk rotan sintetis kami diminati oleh banyak orang,” jelasnya.
Saat ini bahan rotan sintetis dapat memenuhi permintaan pasar global akan produk rotan. Rotan sintetis adalah produk yang dihasilkan untuk menggantikan fungsi rotan asli yang dibuat dari bahan baku plastik atau bahan sintetis.
Kehebatan rotan bukan hanya terletak dari sifat-sifatnya yang lentur, kuat dan mudah dibentuk. Material ini juga tergolong sebagai bahan dasar yang cukup murah dengan estetika ala tropis yang menggoda.
Produk dari material ini mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Sehingga menjadikannya mudah diaplikasikan baik di bagian outdoor ataupun indoor.
Mukidi sudah menggeluti usaha ini puluhan tahun dan berhasil mengekspor produknya ke negara di Eropa. Harga produk rotan sintetis yang ia produksi cukup beragam mulai dari Rp50 ribu hingga Rp500 ribu.
Dengan produksinya saat ini, omzet Mukidi yang dicapai per minggunya mencapai Rp1 juta hingga Rp5 juta. “Meski begitu, dengan adanya perang Ukraina dan Rusia, turut memberikan imbas pada penjualan. Karena volume penjualan menurun padahal negara tersebut merupakan negara yang membeli produk kami,” ungkapnya.