Dani menyebut tradisi yang sudah turun temurun ini harus tetap dipertahankan dan tidak boleh hilang. Salah satu cara agar mempertahankan tradisi baik seperti ini ialah mendukung dan melindungi sumber daya laut termasuk lautan lepas yang menjadi rumah bagi biota laut secara berkelanjutan.
“Kesempatan bagi kita semua untuk merenungkan pentingnya melestarikan kearifan lokal serta menjadi tanggung jawab agar tradisi ini tidak hilang dengan cara melindungi sumber daya laut,” katanya.
Adapun enam muara yang tergabung dalam syukuran laut ini diantaranya, Muara Sungai Tawar, Muara Pal Jaya, Muara Sungai Niri Muara Sungai Karatan, Muara Sungai Rindu dan Muara Sungai Jingkem.
Baca Juga:Begitu Sulit Beresin Jalan, Pemkab Cirebon: Tak Ada Dukungan dari Pusat dan ProvinsiHarga BBM Pertamina, Update Hari Ini 30 Januari 2023 di Jawa Barat dan Seluruh Indonesia
Camat Tarumajaya, Dede Mauludin menambahkan, tradisi nadran atau larung sesaji ini merupakan bagian dari adat dan budaya yang mengandung nilai spiritual yang masih lestari di Tarumajaya.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, kegiatan nadran kali ini terasa spesial karena dihadiri secara langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Pj Bupati Bekasi dan didukung oleh Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Jakarta, hingga didukung pihak swasta sehingga acara syukuran nelayan kali ini berlangsung sangat nyaman, aman, dan meriah.
“Yang jauh lebih penting adalah dengan dukungan semua pihak, para nelayan dapat jauh lebih semangat menjalani hidupnya yang bergantung pada hasil laut dan dari sisi kesejahteraannya pemerintah terkait mulai dari pemda hingga pemprov juga sudah tahu potensi yang perlu digali,” ujarnya. (*)