MAJALENGKA.RADARCIREBON.ID – Kerusakan infrastruktur jalan di Kabupaten Majalengka semakin meluas.
Rusaknya jalan akibat curah hujan ternyata bukan hanya berada di wilayah selatan Majalengka saja.
Melainkan hampir merata di semua wilayah, baik utara maupun tengah Majalengka.
Baca Juga:Harga Beras di Pasar Tradisional Majalengka Terus Naik, Segini PerkilonyaNanti Malam Jalan Cirebon-Bandung Ditutup Sementara, Ada Pembangunan Jembatan Cilutung di Perbatasan Majalengka-Sumedang
Salah satunya kerusakan jalan di wilayah tengah Majalengka, seperti sejumlah jalan di Kecamatan Kasokandel.
Di antaranya di jalan penghubung Desa Tarikolot Leuwikidang, di mana kondisinya cukup parah, bahkan ada sebagian jalan yang hancur.
Dadang (46) warga sekitar mengatakan, di ruas jalan penghubung kedua desa tersebut kerusakanya cukup parah.
Bahkan, para pengguna sepeda motor kata dia cukup kesulitan untuk memilih jalan yang bagus, akibat kerusakan atau lubang yang cukup merata dan banyak.
Oleh karena itu pihaknya meminta pihak terkait, baik pemerintah desa maupun Kabupaten Majalengka untuk bisa segera memperbaiki jalan, demi kenyamanan dan keamanan para pengguna jalan.
“Kerusakanya hampir merata, bahkan para pengguna sepeda motor akan kesulitan untuk bisa memilih jalan yang mulus, akibat jumlah jalan yang berlubangnya cukup banyak,” bebernya.
Selain di Kecamatan Kasokandel, kerusakan jalan juga terjadi di wilayah Kecamatan Palasah terutama di jalan penghubung antara Desa Waringin dan Heuleut. Tepatnya di sekitar Polsek Palasah hingga Kecamatan Palasah.
Baca Juga:5 HP Android 500 Ribuan dari Merk Terkenal, Tetap Mumpuni Tak Bikin Kantong Jebol, Cek di Sini!Jalan Margajaya Lemahsugih Longsor
Di ruas jalan sepanjang hampir 2 KM itu, kondisi kerusakanya sangat parah, di mana selain banyak jalan yang berlubang atau mengelupas, kedalaman lubang di jalan itu sangat dalam dengan diameter antara 50 hingga 1 meter.
Sehingga cukup membahayakan pengguna jalan, terutama saat hujan atau malam hari, karena kondisi jalan berlubang tertutup air hujan.
Wandi (52) warga Palasah mengatakan, kerusakan jalan sebenarnya sudah cukup lama, namun belum juga diperbaiki. Sehingga saat intensitas hujan tinggi, volume kerusakan semakin melebar dan semakin banyak.