JAKARTA, RADARCIREBON.ID – Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengunjungi Kantor DPP Partai Golkar dan bertemu langsung dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato, hari ini (1/2). Apakah pertemuan ini atas perintah Presiden Jokowi?
Apakah kedatangan ke kantor DPP Partai Golkar ini ada kaitanya dengan pertemuan antara Surya Paloh dengan Jokowi? Surya Paloh menegaskan, secara lisan tidak ada. Ia pun tidak tahu bagaimana suasana batin Presiden Jokowi.
“Dalam suasana menjelang pemilu memang multitafsir. Saya rasa bertemu dengan presiden, dimana beliau sangat sibuk cukup panjang menurut saya waktunya. Ya sekitar satu jam 20 menitan,” kata Surya Paloh.
Baca Juga:Ini Alasan Megawati Hadiri Pelantikan Wali Kota SemarangPesan Bunda Corla Sebelum Meninggalkan Indonesia
Dikatakan, kita semua para pemimpin partai koalisi pemerintahan memprioritaskan suasana yang kondusif, dan sejuk, bagaimana kita memprioritaskan kepentingan publik. Pemerintahan yang kuat, tapi tetap menjaga empati dan nurani.
Di pun menambahkan, mengatakan kunjungan ke partai berlambang pohon beringin itu merupakan prioritas bagi NasDem. Ada perjalanan sejarah dan romantisme terhadap Partai Golkar. Pasalnya, sebelum ada NasDem, bagi dirinya merupakan kader Partai Golkar.
Kenapa harus ke Golkar? Prioritas bagi NasDem. Kata dia, ada satu romantisme, ada satu perjalanan sejarah, perjalanan kehidupan dirinya pribadi dalam usia yang saya capai saat ini.
“Pertama tentu terkait dengan posisi dari Partai Golkar dan Nasdem. Kedua silaturahmi, kan berlanjutan Partai Nasdem, tentu sebagian besar juga alumni Golkar,” tuturnya.
Sementara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato mengatakan, pertemuannya dengan Surya Paloh merupakan silaturahmi antar partai pendukung Presiden Jokowi selama dua periode ini.
Kendati demikian, dia menyebut saat ini Indonesia sedang memasuki badai ketidakpastian. Apalagi, tahun ini sudah masuk tahun politik. Airlangga menyebut Golkar dan NasDem selaku partai pendukung Jokowi mesti tetap solid.
“Jadi tadi kesepakatannya kami bersyukur kepada Allah sebagai dua partai politik bahwa kita bisa melalui dengan baik dan untuk itu komunikasi wajib hukumnya. Sehingga kita saling tahu dan saling ada pengertian,” kata Airlangga.**