“Nah kenapa harus Pomindo, karena Pomindo itu yang pertama adalah higenis. Yang tadi saya sebutkan mesinnya digital standar SNI, lalu ada instalasi lalu ada hitter, lalu ada tangki kapasitas 1.000 liter yang mana di setiap penjualnya nyaris tidak tersentuh tangan,” jelasnya.
Kemjudian yang kedua adalah ekonomis. Maksudnya, memberikan fleksibilitas varian harga kepada masyarakat. Jadi kalau biasanya masyarakat belanja itu dipatok yang kemasan sudah satu liter, atau dua liter atau lima liter di Pomindo masyarakat bisa beli hanya dengan Rp500.
Adapun, Majalengka merupakan kota ketiga di Jawa Barat yang terdapat pom minyak goreng setelah Kabupaten Kuningan dan Bekasi.
Baca Juga:Gubernur Ridwan Kamil Pernah Janjikan Ini kepada Kepala Desa di Majalengka, Sekarang Janjinya Itu Ditagih!Jalan Rusak di Majalengka Merata, Wilayah Tengah Juga Banyak Jalan Berlubang
Saat ini, baru ada 10 pom mini yang dalam waktu dekat sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Saat ini baru 10 formulir yang masuk, artinya baru ada di 10 desa se-Majalengka, khususnya di Rajagaluh dan Talaga. Kenapa 10 desa, karena pom minyak goreng ini hanya akan ada di satu desa satu pom. Artinya jika Majalengka ada 330 desa, akan ada 330 pom minyak goreng,” katanya.
Toto S, Marketing Wilayah Kabupaten Majalengka, menambahkan, dirinya akan berupaya untuk menyebarkan luaskan outlet pom minyak goreng ini di 26 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Majalengka.
“Mudah-mudahan outlet Pom Minyak Goreng di Kabupaten Majalengka berjalan lancar dan sukses dan bisa tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Majalengka,” harapnya. (bae/adv)