KIRAB Cap Go Meh di Cirebon sudah terlaksana dengan lancar. Acara berlangsung meriah, Minggu (5/2/2023).
Sejak siang atau menjelang duhur, masyarakat tumplek di kawasan Kota Tua, antara Vihara Dewi Welas Asih, BAT, dan sekitarnya. Di sinilah titik awal dimulainya kirab Cap Go Meh.
Suksesnya Cap Go Meh, disyukuri ketua panitia dari Vihara Dewi Welas Asih, Iwan Santoro.
Baca Juga:Cap Go Meh Cirebon Benar-benar Meriah, Warga: Sampe Gak Bisa JalanDUDUK MANIS! SIM Dikirim ke Rumah, Yuk Cek Cara Perpanjang SIM Jalur Online
Ia mengatakan pihaknya bersyukur karena akhirnya bisa kembali mengadakan tradisi kirab Cap Go Meh di Kota Cirebon.
Sebelumnya, kata Iwan Santoro, kirab Cap Go Meh tertunda dua tahun akibat pandemi Covid-19.
“Kita bersyukur karena bisa mengadakan kembali Kirab Cap Go Meh 2023,” kata Iwan kepada Radar Cirebon di lokasi Cap Go Meh.
“Memang luar biasa meriah. Kami bersyukur bisa mengadakan kembali,” sambung Iwan.
Ia berharap di tahun berikutnya dapat diadakan kembali kirab Cap Go Meh, bahkan secara rutin.
Teruntuk warga Cirebon dan sekitarnya, Iwan mewakili seluruh panitia, menyampaikan permintaan maaf jika sempat terjadi gangguan lalu lintas selama kirab Cap Go Meh.
Sementara Wakil Walikota Cirebon Eti Herawati mengatakan Pemkot Cirebon mengapresiasi dan mendukung kirab Cap Go Meh 2023.
Baca Juga:JANGAN SAMPAI SALAH! Cap Go Meh Cirebon Diawali dari Vihara Dewi Welas Asih, Bisa Masuk lewat SiniCap Go Meh Cirebon: Ada Atraksi 6 Barongsai, 2 Liong, 10 Joli, Dewi Kwan Im, Sun Go Kong, dan…
Eti menyampaikan, antusias masyarakat tak terbendung ketika kirab Cap Go Meh akan dimulai.
“Masyarakat Kota Cirebon dan sekitarnya, kami melihat sudah menunggu-nunggu kirab Cap Go Meh ini,” kata Eti.
“Dua tahun terakhir tak ada perayaan. Tentu ini membanggakan kita semua. Banyak masyarakat yang memadati sekitar vihara ini,” sambung Eti.
Atas nama Pemkot Cirebon, kata Eti, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada panitia kirab Cap Go Meh yang bersusah payah melestarikan dan mengadakan acara ini.
Ia mengatakan kirab Cap Go Meh harus dilestarikan. Bahkan, tradisi tersebut pun harus didukung secara penuh oleh siapapun yang ada di Kota Cirebon. Baik itu lintas agama, lintas suku, lintas adat, dan lain sebagainya.