KASUS jari bayi terpotong oleh oknum perawat di RS Muhammadiyah Palembang masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian. Lalu, bagaimana nasib perawatnya?
Terbaru, polisi sudah memeriksa 7 orang terkait kasus jari bayi terpotong oleh oknum perawat tersebut.
Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib melalui Kasat Reskrim AKBP Haris Dinzah membenarkan pihaknya mendalami kasus jari bayi terpotong oleh oknum perawat dengan telah memeriksa 7 orang.
Baca Juga:Update Kasus Jari Bayi Terpotong oleh Oknum Perawat, Hari Ini Buka PerbanHotman Paris Geram Ada Kasus Jari Bayi Terpotong oleh Oknum Perawat, PROSES HUKUM!
“Setelah menerima laporan dari orang tua korban, kemarin kita sudah secepatnya langsung memeriksa sebanyak 7 orang saksi,” kata Haris Dinzah kepada Sumeks.co, Minggu (5/2/2023).
Siapa saja 7 orang yang diperiksa terkait kasus jari bayi terpotong oleh oknum perawat tersebut?
Menurut Haris Dinzah, 7 orang yang diperiksa itu adalah dua orang pihak keluarga korban, 4 orang saksi dari pihak RS Muhammadiyah Palembang dan satu terduga pelaku atau terlapor.
“Nanti setelah ini kita akan melakukan gelar perkara untuk menentukan tahap penyelidikan ke depanya (menetukan status terlapor, red),” tandas Haris Dinzah.
Kasus jari bayi terpotong oleh oknum perawat ini terjadi di RS Muhammadiyah Palembang pada Jumat (3/2/2023).
Bayi perempuan itu berusia 8 bulan, harus kehilangan jari kelingkingnya karena terpotong oleh oknum perawat rumah sakit tersebut.
Suparman, ayah sang bayi itu, melaporkan oknum perawat tersebut ke Polrestabes Palembang pada esok harinya, Sabtu (4/2/2023).
Baca Juga:Jadwal SIM Keliling di Jakarta dan Bandung, Senin 6 Februari 2023Harga BBM Hari Ini, Senin 6 Februari 2023, Pertamina Bikin Penyesuaian Awal Bulan
Warga Jalan Tembok Baru, Lorong Tanjung, Jakabaring Palembang, itu mengatakan peristiwa yang dialami anaknya itu saat oknum perawat itu akan memperbaiki selang infus di tangan anaknya yang mampet.
Saat itu karena tak terbuka, perawat mengambil gunting untuk memotong perban tersebut, tetapi jari kelingking malah ikut terpotong.
“Saat itu saya sudah ingatkan untuk membuka perbannya saja, tetapi dia tidak mau dengar,” kata Suparman.
Sebelum akhirnya ke polisi, ia sudah meminta oknum perawat itu untuk bertanggung jawab. Tapi, kata Suparman, oknum perawat itu tak menemuinya.