CIREBON, RADARCIREBON.ID- Sebagian masyarakat Kabupaten Cirebon masih buang air besar atau BAB secara sembarangan. Masih ada yang buang air besar di saluran irigasi.
Kondisi itu, di mana warga buang air besar sembarangan, terpantau di salah satu saluran irigasi di Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon.
Tempat buang air besar atau BAB itu didirikan oleh masyarakat dengan bahan kayu kecil ditutup alat seadanya berdiri atas saluran irigasi.
Baca Juga:Polsek Arjawinangun Razia Miras, Minumannya Disita, Pedagangnya Dapat Peringatan TegasPasca Banjir, Petani Cirebon Rugi hingga Rp23 Miliar Lebih
“Itu tempat buang hajat (buang air besar). Jadi tinjanya langsung kebuang ke sungai. Biasanya rame itu malam atau sore, siang kadang-kadang ada. Tempatnya, cuman kasi kaleng terus kayu, terus nongkrong orangnya,” kata Surya, salah satu warga, Minggu (5/2/2023).
Menurutnya, lokasi untuk buang air besar tersebut digunakan oleh sebagain warga yang tidak mempunyai WC di rumah.
Sehingga, buang air besar di atas irigasi sungai dekat rumah. Kondisi itu sudah terjadi tahunan lamanya.
Tapi ada pula yang membuang tinja di lokasi tersebut karena suatu kebiasaan sambil nongkrong.
“Mungkin ada juga yang karena sudah biasa dan nyamannya buang tinja di situ. Udah dari dulu juga ada, ini tadinya kecil. Sekarang udah besar,” ujarnya.
Terpisah, dr Wawat Setiamiharja, Direktur Rumah Sakit Sumber Waras menjelaskan terkait dampak masyarakat buang air besar sembarangan.
Katanya, tidak ada yang tahu kalau kotoran tersebut berasal dari orang yang terkena penyakit atau tidak.
Baca Juga:PRIHATIN! Minat Masyarakat Terhadap Seni dan Budaya Cirebon MenurunWarga Jungjang Cirebon Terima Reward karena Tangkap Pelaku Kejahatan
Karena di dalam kotoran itu sendiri, ada kuman, cacing, jamur, dan segala macam jenis yang mempunyai dampak bagi kesehatan.
“Jadi kalau misalkan nanti anak kecil yang tidak sengaja itu menyentuh atau menginjak. Ini ada beberapa cacing juga yang bisa masuk ke kulit kita yang tanpa kita sadari. Bisa berdampak menjadi penyakit,” katanya.