Menurutnya, di sungai atau saluran irigasi juga tidak bisa menjamin airnya mengalir dengan baik. Bisa saja air tersebut terpengaruh oleh kotoran tersebut.
Kalau sampai air yang sudah tercemar digunakan untuk keperluan memasak dengan air tersebut, dan keperluan rumah tangga lainnya, maka beresiko. “Punya resiko kalau aliran airnya tidak baik. Resiko ke penyakit diare,” tandasnya.
Apalagi, dengan pola hidup yang tidak bersih. Itu sangat rentan sekali terkena penyakit diare.
Baca Juga:Polsek Arjawinangun Razia Miras, Minumannya Disita, Pedagangnya Dapat Peringatan TegasPasca Banjir, Petani Cirebon Rugi hingga Rp23 Miliar Lebih
Sebagai contoh, misalnya ada seseorang yang tanpa sengaja menginjak atau menyentuh kotoran. Walaupun kelihatan tangannya bersih, tapi itu masih banyak kuman.
Kemudian pada saat makan, tanpa melakukan cuci tangan yang benar, itu bisa menyebabkan terjadinya penyakit diare. “Jadi kalau ada kuman yang masuk ke usus kita, itu akan langsung menjadi penyakit ke kita,” pungkas dr Wawat Setiamiharja. (cep)