RADARCIREBON.ID – Kalau kita berbicara soal kambing, rasanya hewan peliaharaan yang akrab dengan kehidupan sehari-hari ini tidak lepas dari dagingnya.
Daging kambing yang empuk banyak di konsumsi dengan cara dibakar atau di sate. Dan, sate kambing yang terkenal ada di daerah Tegal, Jawa Tengah. Ya, dalam dunia persatean Indonesia, Tegal punya nama besar.
Sate Tegal sudah dikenal dimana-mana, dagingnya enak dan empuk. Bumbu dan teknik memasaknya pun sangat khas. Sate Tegal tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga:Lagi Viral Nikah di KUA, Gratis dan Daftar Lewat OnlineDi Cirebon Harga Beras Capai Rp14 Ribu per Kilo, Bulog Gelar OP
Sate tegal identik dengan kambing usia muda. Dari kalangan persatean Tegal, muncul istilah batibul dan balibul, yang kemudian menjadi ciri khas sate kambing Tegal.
Batibul akronim dari “bawah tiga bulan”, adapun balibul berarti “bawah lima bulan”. Keduanya merujuk pada usia kambing yang disajikan. Makin muda usia kambing yang disajikan, tentu tekstur dagingnya akan semakin empuk dan tidak berbau prengus.
Dalam proses pembuatan sate, potongan daging kambing yang sudah ditusukkan pada sujen (tusukan sate), dibumbui, baru kemudian dipanggang di atas bara api. Setiap pedagang sate Tegal tentu memiliki bumbu khusus masing-masing, yang menjadi kunci kelezatan satenya.
Diektahui dari berbagai sumber, proses pembuatan sate kambing muda memiliki beberapa aturan. Di antaranya, pertama; setelah kambing usia muda dipilih, daging kambing langsung digantung supaya darahnya tidak ikut termasak karena akan mengakibatkan rasa daging berubah.
Kedua, setelah itu, ketika dilakukan pemotongan, semua otot harus dibuang, sehingga yang tersisa hanya bagian daging yang empuk.
Ketiga, saat menusuk dagingnya, ada teknis khusus, yaitu daging tidak boleh ditekan terlalu kuat, sebab dapat mengakibatkan daging menjadi keras dan rasanya kurang enak.
Keempat, sebelum dibakar, sate daging kambing perlu didiamkan terlebih dahulu selama kurang lebih satu jam, baru kemudian dibumbui dengan lemak kambing, aneka rempah, dan terkadang diberi susu kambing.
Baca Juga:BMKG: Gempa Bumi di Banten Hari Ini, Kategori DangkalLagu “Sial” Mahalini, Asyik Dinyanyikan Saat Galau
Kelima, saat membakar, disarankan tidak menggunakan arang terlalu banyak dan tidak mengipasi panggangan dengan kipas angin. Karena dapat membuat daging masak di bagian luarnya saja, tetapi bagian dalamnya masih mentah. Di sarankan cukup menggunakan kipas anyaman bambu dengan kibasan yang cepat tapi teratur.