KASUS bansos Cirebon menjadi perhatian nasional. Bagi anggota DPR RI Selly Andriany Gantina, ini yang terburuk. Ia geram dengan perbuatan culas oknum pegawai PT Pos.
Selly Andriany Gantina sudah membawa kasus bansos Cirebon ini ke pemerintah pusat atau ke level nasional melalui Mensos Tri Rismaharini.
Tak tanggung-tanggung, Selly Andriany Gantina yang merupakan wakil rakyat Dapil Kota/Kabupaten Cirebon dan Indramayu itu membawa kasus bansos Cirebon ini pada rapat kerja Komisi VIII dan Kemensos RI di Gedung DPR, Rabu (8/2/2023).
Baca Juga:MUNGKIN INI SOLUSI? 4 Pembiayaan Perumahan dari BPJS Ketenagakerjaan, Mau Beli atau Renovasi?Warga Cirebon Wajib Tahu, Ini Syarat Penerima Bansos Kemensos 2023
Seperti diketahui, kasus bansos Cirebon ini dilakukan oknum pegawai PT Pos di Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.
Sang oknum itu memotong uang bansos sehingga yang diterima keluarga penerima manfaat atau KPM tidak sesuai dengan yang tertera pada data atau pada angka yang sebenarnya.
Selly menyebutkan, penyimpangan bansos tersebut terjadi beberapa bulan lalu. Yakni saat penyaluran Bansos jenis BLT BBM, BLT Minyak Goreng dan PKH-BPNT.
“Ada banyak temuan penyimpangan bansos oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Bukan hanya di daerah pemilihan Jawa Barat, tapi mungkin se Indonesia. Tapi mungkin ini (kasus bansos Cirebon, red) kita rasakan yang terburuk,” tegas politisi PDI Perjuangan itu.
Menurutnya, skema perubahan penyaluran bansos dari semula bank negara menjadi oleh PT Pos, awalnya bertujuan dalam rangka perbaikan. Tapi ternyata ada ulah culas dari oknum di PT Pos.
“PT Pos menurut kami sudah melakukan yang terbaik. Tetapi upaya-upaya yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, masif dan terkoordinir ini dilakukan oleh oknum,” terangnya.
Dia berharap, Kemensos segera menindaklanjuti kasus penyunatan bansos yang diduga kuat oleh oknum dari PT Pos.
Baca Juga:Halo ASN, TNI, Polri Sudah Lapor Harta Kekayaan? Simak Batasan WaktunyaWarga CIREBON, Ini Jenis Bansos yang Masih Dicairkan 2023, Yuk Cek di Sini!
“Jika tidak, maka penyimpangan bansos yang terjadi di beberapa daerah ini akan terjadi juga di daerah lainnya,” ungkapnya.
Kuwu (Kepala Desa) Mundu Mesigit, Kecamatan Mundu, Saripudin, mengatakan di desanya awalnya diketahui sekitar 55 KPM yang uangnya disunat oknum pegawai PT Pos.