Algojo juga mengolesi wajah, kaki, dan lengannya dengan campuran yang sama dan membiarkannya terkena sinar matahari.
2. Poena Cullei
poena Cullei juga diartikan sebagai hukuman karung, menjadi salah satu metode hukuman mati di Romawi yang paling sadis.
Hukuman ini diberikan kepada orang-orang yang telah membunuh orang tuanya. Adapun metodenya, korban akan dimasukkan ke dalam karung kulit bersama seekor anjing. Setelah itu, karung akan dibuang ke laut atau ke sungai.
Baca Juga:Catat! 5 Doa Nabi Ibrahim, Salah Satunya agar Diberikan Keturunan yang SholehWaspada! 5 Bahaya Tidur Sore, Bisa Meningkatkan Kadar Kolesterol
Hukuman pembunuhan dilakukan dengan cara si penjahat akan dipukul dengan tongkat hingga berlumuran darah, kemudian dimasukkan ke dalam karung dengan seekor anjing, ayam jantan, ular beludak, dan kera, karung kemudian dilemparkan ke dalam laut.
Berbagai kemungkinan yang menyebabkan pelaku mati, bisa karena digigit ular berbisa atau berkelahi dengan kera dan hewan lain di dalam karung.
Bisa jadi dia kehabisan napas karena mati tenggelam. Yang pasti, korban akan merasakan kengerian yang tidak terbayangkan ketika menjalani prosesi tersebut.
Namun, banyak aspek yang meragukan hukuman ini ada karena tidak ada sisa-sisa arkeologis yang ditemukan ihwal hukuman Poena Cullei.
jadi, selama ini ilmuwan hanya mengandalkan catatan sejarah untuk memahami hukuman sadis ini.
3. The Blood Eagle
Metode hukuman mati tersadis berikutnya merupakan metode yang berasal dari suku Viking. Suku viking memang terkenal akan kekerasannya.
Mereka berasal dari suku bangksa Skandinavia yang berprofesi sebagai pedagang, peladang, dan paling terkenal sebagai perompak dan penjarah yang menduduki sepanjang pesisir, sungai dan pulau di Eropa.
Baca Juga:Kumpulan Cheat GTA 5 Terlengkap Mulai dari Platform PC dan PS5 Produk Toner untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat, Efektif Kurangi Produksi Minyak di Wajah
The Blood Eagle merupakan metode eksekusi yang menjadi salah satu ciri khas mereka. Yaitu dengan cara membelah punggung korban dalam keadaan hidup.
Kemudian tulang rusuk, paru-paru, dan usus mereka dapat ditarik keluar menjadi bentuk sayap berdarah. Namun lambat laun hukuman ini tidak hanya dilakukan kepada orang yang bersalah, tapi sebagai untuk menaklukkan musuhnya.