Metode hukuman mati ini melibatkan trauma kepala. Penerapan terakhir yang dilaporkan dari bentuk hukuman ini terjadi pada September 1806.
Menurut penulis Geoffrey Abbott, mazzatello merupakan salah satu metode eksekusi paling sadis yang pernah dibuat, membutuhkan keterampilan minimal dari pihak algojo dan persetujan dari korban.
Pertama, korban akan dibawa ke perancah di lapangan umum, seperti yang ada di Roma, ditemani seorang imam.
Disiapkan pula peti mati dan algojo bertopeng dan berpakaian hitam.
Baca Juga:Catat! 5 Doa Nabi Ibrahim, Salah Satunya agar Diberikan Keturunan yang SholehWaspada! 5 Bahaya Tidur Sore, Bisa Meningkatkan Kadar Kolesterol
Pertama-tama doa akan dipanjatkan untuk jiwa terhukum. Kemudian palu akan diangkat, dianyunkan di udara untuk mendapatkan momentum, dan kemudian dijatuhkan di kepala tahanan.
Korban biasanya akan seketikan pingsan. Untuk menghabisi nyawa korban, biasanya akan langsung disembelih.
5. White Torture
Metode hukuman mati kali ini akan berbeda dengan metode lainnya yang menyakiti korban secara fisik. White Tortue pada dasarnya merupakan metode penyiksaan yang menyiksa korban secara mental.
Korban akan ditempatkan di dalam ruangan berwarna putih atau disebut kamar putih. Tujuannya bukanlah untuk mnyiksa korban secara langsung, tetapi membuat korban merasa tersiksa sampai mengalami kerusakan mental yang parah.
Nantinya para korban akan ditempatkan di dalam sel berupa ruangan putih, Mulai dari dinding, lantai, tempat tidur, dan apa pun yang ada di dalamnya berwarna putih sampai baju tahanannya juga.
Bahkan untuk makanannya saja, korban akan diberikan nasi putih yang disajikan di atas piring putih.
Selama berada di dalam ruangan, tahanan akan benar-benar merasa terisolasi karena tidak ada orang di dalam ruangan itu selain tahanan. Ia tak bisa berbicara kepada siapa pun kecuali dengan dirinya sendiri.
Baca Juga:Kumpulan Cheat GTA 5 Terlengkap Mulai dari Platform PC dan PS5 Produk Toner untuk Kulit Berminyak dan Berjerawat, Efektif Kurangi Produksi Minyak di Wajah
Metode ini memang tidak menyerang fisik, namun efeknya lebih terasa pada otak. Tujuannya untuk menyiksa psikologis dan mengurangi sensorik para tahanan.
Ruangan yang diselimuti warna putih ini akan menanamkan rasa takut dan cemas berlebih, yang dalam prosesnya bisa membuat tahanan merasa kehilangan identitas dirinya.