Kepada Kardinal Miguel Angel Ayuso Guixot. Kardinal Ayuso dinilai memiliki pengalaman yang luas di Timur Tengah. Kardinal juga cukup lama di Sudan dan Mesir dan sudah mengunjungi beberapa negara Timur Tengah dan beberapa negara penting yang mayoritas muslim.
Selain itu Kardinal Ayuso juga menaruh perhatian terhadap keunikan Islam di Indonesia yang beragam, berbeda dengan cara dan praktek Islam, tradisi Islam dan budaya Islam di Timur Tengah. Peran Kardinal Ayuso cukup signifikan dalam deklarasi Abu Dhabi. Deklarasi ini melibatkan dua otoritas keagamaan dunia yakni Tahta Suci Vatikan sebagai lembaga tertinggi Katolik dan Al Azhar sebagai representasi Muslim Sunni paling utama. Deklarasi ini menjadi bukti bahwa Tahta Suci Vatikan, di bawah Paus Fransiskus, telah aktif mempromosikan toleransi dan harmoni di antara umat beragama.
“Beliau menggarisbawahi betapa Indonesia mempunyai resep tersendiri tentang perpaduan Islam dan budaya lokal, dan relasi antara umat beragama di Indonesia ini berbeda dan lebih banyak harmonisnya, tentu saja ada persoalan-persoalan di seluruh dunia ini tetapi beliau sangat optimis ketika menggarisbawahi tentang Islam di Indonesia dan relasinya dengan umat agama lain beliau mempunyai perhatian,” paparnya.
Baca Juga:Kasus Pengeroyokan Istri Siri, Polisi Tetapkan 3 Tersangka Termasuk Istri SahHarga Beras dan Gabah Naik tapi Petani Tetap Merugi, Ada Apa?
“Gelar doktor anugerah honoris causa ini sangat penting bagi kampus, bagi bangsa Indonesia, dan bagi dunia,” tutur Rektor Al Makin. Para anggota senat yang hadir di antaranya Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga Prof Dr H Iswandi Syahputra MSi, Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Prof Dr Phil Sahiron MA, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama Dr Abdur Rozaki MSi. (*)