Uniknya puncak menara atau mustaka yang dianggap “bertuah” itu adalah satu yang berada di tengah. Itu adalah mustaka yang terbuat dari tanah lempung.
Mustaka karya perajin dari daerah Kawasen atau yang sekarang masuk wilayah Kecamatan Banjaranyar Kabupaten Ciamis itu, dibuat dan dipasangkan pada pembangunan Masjid Agung Manonjaya yang kedua atau pembangunan perluasan pada tahun 1889 pada masa pemerintahan Raden Tumenggung Wira Adiningrat. **