Kondisi itu dikeluhkan warga, padahal saat proses pelebaran jalan beberapa bulan lalu sempat mempertanyakan kenapa proses pelebaran jalan tidak disertai dengan pembangunan drainase, bahkan menutup drainase.
Harusnya kata warga bernama Nanang pada proses pelebaran jalan itu, bukan dicor langsung, melainkan ditanam terlebih dahulu pipa drainase. Baru kemudian pipa tersebut dicor agar saluran drainase yang ada tetap berguna dan tidak terjadi banjir saat hujan.
“Dari awal juga sudah kami pertanyakan kenapa pelebaran jalan itu, kok dengan cara menutup drainase sekarang baru kelihatan dampaknya,” sesalnya.
Baca Juga:93 Rumah di Leuweunghapit Kabupaten Majalengka Terdampak Banjir Jalan Ligung-Bantarwaru Terendam, Penyebabnya Sungai Dangkal dan Sejumlah Tanggul Jebol
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua BPD Desa Lengkong Kulon Ardi Sukardi. Pihaknya sebenarnya sempat melayangkan protes, namun pihak pelaksana menyatakan jika proses pelebaran dengan cara pengecoran bahu jalan sekitar 50 cm di kedua sisi jalan tersebut sudah sesuai arahan. Pihaknya hanya melaksanakan sesuai gambar yang ada.
“Dulu juga saya sempat komplain dan protes mengapa saluran drainasenya malah ditutup dan tidak diganti atau dibuatkan saluran drainase laimnya. Namun mereka (pemborong, red) mengatakan jika mereka hanya mengerjakan proyek sesuai gambar dan arahan yang ada,“ jelasnya. (pai)