CIREBON, RADAR CIREBON.ID – WNA masuk Islam di Kota Cirebon terjadi. Suasana haru menyelimuti prosesi syahadat Warga Negara (WN) Australia, Liu Yanping di Pesantren Jagasatru Kota Cirebon, Rabu (22/2/2023).
WNA masuk Islam di Kota Cirebon ini, adalah perempuan asal Brisabane, Australia, mengikrarkan dua kalimat syahadat di hadapan Ketua MUI Kota Cirebon, Al Habib Hasanain Bin Muhammad Yahya.
WNA masuk Islam di Kota Cirebon mengucapkan syahadat, disaksikan langsung oleh Habib Thohir Bin Yahya dan juga perwakilan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cirebon.
Baca Juga:Menengok Komplek Dalem Agung Pakungwati yang Menjadi Cikal Bakal Berdirinya Keraton Kasepuhan CirebonDijuluki Kota Udang, Produksi Udang Budidaya Kota Cirebon Hanya 26 Ton Setahun
WNA masuk Islam di Kota Cirebon ini bernama Liu Yanping mengaku memeluk agama Islam tanpa adanya paksaan dari siapapun.
WNA masuk Islam di Kota Cirebon ini juga tak serta merta memutuskan untuk memeluk agama Islam. Semuanya berdasarkan keyakinan hati setelah menempuh perjalanan spiritual yang cukup panjang.
“Dan kenapa memilih Abah Tohir sebagai pembimbing spiritual? Dikarenakan sebelumnya dipertemukan oleh Allah saat di Madinah dan berziarah ke Roudhoh. Dari sana, rasa dan bathin Liu merasa cocok dan nyaman,” ucap Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Cirebon, Rizki Riyadu Taufik, menuturkan pengakuan Liu Yanping.
Liu Yanping sendiri datang ke Pesantren Jagasatru diantarkan langsung oleh suaminya, Muhammad Ali. Muhammad Ali sendiri merupakan nama mualaf yang diberikan oleh Abah Tohir kepada suami Liu Yanping, setelah memutuskan memeluk agama Islam pada Oktober 2022 lalu.
Sementara itu, Abah Tohir juga memberikan nama muslimah kepada perempuan 39 tahun tersebut. Liu Yanping diberikan nama Fatimatuzzahroh.
Sementara itu, menurut Rizki, kehadiran Kemenag dalam prosesi tersebut adalah sebagai salah satu tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan oleh KUA dalam melayani masyarakat. Termasuk menuntun pembacaan ikrar dua kalimat syahadat jika ada yang ingin masuk ke agama Islam.
Adapun ikrar syahadat yang dilakukan, baik di KUA maupun di tempat lain dengan disaksikan langsung oleh Kemenag melalui Seksi Bimas Islam ini, kata Rizki, menjadi hal yang sangat penting.