RADARCIREBON.ID – Masih seputar misteri unik di pegunungan Sanggabuana, Karawang Jawa Barat. Ternyata di pegunungan ini juga ditemukan 4 mata air yang dipercaya sebagai tempat keramat.
Dalam penjelajahan tim Ekspedisi Flora dan Fauna Pegunungan Sanggabuana, juga menemukan 4 mata air yang dipercaya sebagai tempat keramat, yakni Pancuran Mas, Pancuran Kejayaan, Pancuran Kahirupan, dan Pancuran Sumur Tujuh.
Menurut Ketua Ekspedisi Flora dan Fauna Pegunungan Sanggabuana, Bernard T Wahyu, hal yang aneh bagi para peziarah pun akan dikenakan tarif ketika ingin melakukan ritual. Para kuncen akan memandu para peziarah ini dengan membayar Rp250 ribu rupiah untuk memandu ritual dan ubo rampe (bunga tujuh rupa untuk sesajian).
“Dari 4 mata air dan 14 makam itu dipakai buang sial,” tuturnya.
Baca Juga:RITUAL ANEH Gunung Sanggabuana, Ada yang Buang Celana DalamIni Hasil Klarifikasi Gubernur, Nina-Lucky Tak Bisa Disatukan Lagi
Ditambahkan, karena adanya fenomena ini, warga lokal dan pegiat Sanggabuana pernah membongkar makam tersebut, namun seiring berjalannya waktu kembali muncul.
Sementara itu masalah ritual membuang celana dalam dan kutang di Gunung Sanggabuana memang telah meresahkan warga sekitar. Pasalnya, aktivitas ini justru bisa mengancam lingkungan gunung karena mengotori kawasan alam ini.
Bernard menyebut sebagian orang yang mengaku kuncen ini telah memanfaatkannya untuk meraup keuntungan dan mengancam kelestarian lingkungan. Pasalnya sampah pakaian dalam akan mengotori aliran air.
Dijelaskannya ketika pengunjung dari berbagai kalangan dan daerah datang, kemudian berharap berkah dari pancuran air, tetapi tidak sedang dalam kondisi sehat tentunya berpotensi menyebarkan penyakit menular.
Sementara itu dikhawatirkan ritual tersebut akan bertahan dan melekat sehingga menjadi keyakinan baru. Padahal warga sekitar tidak ada yang melakukan ritual tersebut, terkhusus di malam 1 Suro.
“Kalau warga seperti jelang malam 1 Suro ini paling besok itu bikin sedekah bumi atau hajat bumi tidak mengotori alam sekitar atau Sanggabuana sendiri,” katanya.
Perihal ritual buang celana dalam dan kutang, tim SFC dan pegiat alam lainnya sering melakukan operasi bersih (opsih) celana dalam dan kutang. Tetapi mereka memang harus bekerja keras untuk membersihkannya.