4 Wisata di Sekitar Waduk Jatigede, Sekali Mendayung 4 Objek Terlampaui

wisata Waduk Jatigede
wisata Waduk Jatigede. foto:ist
0 Komentar

Aliran Sungai Ciherang dimanfaatkan pengelola menjadi kolam renang yang mengasyikan dan Instagramable. Dengan luas area yang mencapai 12 hektare, Kampung Ciherang juga memiliki akses yang mumpuni berupa jalan beton.

Soal tarif masuk wahana ini pun terbilang murah. Bersebelahan dengan Kampung Ciherang, berdiri juga Pesona Taman Puspa yang merupakan obyek wisata alam penuh fasilitas edukasi dengan suasana pegunungan yang segar.

Wisata Pasir Tugaran

Area Wisata ini beralamat di Kampung Lebak Muncang, Dusun Ancol, Desa Karangpakuan, Kecamatan Darmaraja. Berada dalam kawasan lahan pertanian di pesisir barat bendungan Jatigede, wisata Pasir Tugaran mengandalkan pemandangan sekitarnya sebagai potensi wisata.

Baca Juga:Perkiraan Cuaca Majalengka Jumat 24 Februari 2023, Waspada Hujan di Siang HariHasil Persib vs Arema FC, Maung Bandung Kembali Naik Peringkat 2

Masyarakat setempat mengelola objek wisata ini secara swadaya, sehingga kita dapat berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar.

Berbagai fasilitas pun lengkap tersedia untuk memanjakan wisatawan, seperti Menara Pantau Jodoh, lokasi memancing, dan perahu yang bisa kamu sewa.

Buat kamu pecinta kuliner, wisata Pasir Tugaran juga menawarkan berbagai menu khas berupa karedok, pepes ikan, dan nasi liwet.

Wisata Sejarah di Gedung Negara

Tak hanya keindahan alam yang ditawarkan Kabupaten Sumedang. Wisata sejarah juga cukup menarik. Di masa kepemimpinan Bupati Dony Ahmad Munir dan Wakil Bupati, Erwan Setiawan, Gedung Negara yang dikenal sebagai salah satu gedung pemerintahan di Kabupaten Sumedang pelan-pelan kini beralih menjadi fasilitas wisata publik.

Gedung bersejarah ini dibangun pada tahun 1850. Awalnya, Gedung Negara ini dibangun untuk mengakomodasi kunjungan tamu-tamu dari Batavia yang datang ke Sumedang. Selain memiliki pesona wisata sejarah, Gedung Negara kini menjadi salah satu spot wisata yang menarik setelah sang Bupati Dony Ahmad Munir merehab bagian belakang gedung tersebut.

Tembok penghalang ke rumah warga di bagian belakang gedung kini sudah dirobohkan dan dibangun danau berisi ikan-ikan gemuk dibangun. Tersedia pula becak air yang bisa digunakan warga untuk mengelilingi danau sambil bersantai.

0 Komentar