MUSIM hujan seperti ini paling enak kalau makan yang anget-anget. Salah satunya, menikmati kuliner khas Sumedang, ya betul tahu Sumedang. Tahu Sumedang adalah kuliner yang sangat terkenal dari Sumedang, Jawa Barat.
Makanan khas Sumedang ini banyak digemari masyarakat karena rasanya yang gurih dan renyah. Tahu berwarna cokelat ini biasanya disantap bersama cabai rawit sebagai pelengkap.
Makanan ini mengandung banyak protein nabati karena terbuat dari kacang kedelai. Cocok menjadi santapan berbagai usia, apalagi untuk anak-anak dalam masa pertumbuhan. Tahu bisa diolah dengan berbagai cara, seperti dibacem, dipepes, ataupun digoreng.
Baca Juga:4 Mata Air Pegunungan Sanggabuana Penuh MisteriRITUAL ANEH Gunung Sanggabuana, Ada yang Buang Celana Dalam
Tahukah Anda, banyak pengusaha yang memproduksi tahu sumedang. Namun yang paling terkenal dan melegenda adalah tahu bikinan keluarga Ong Boen Keng.
Keluarga Boen Keng merintis usaha pembuatan tahu sudah lebih dari 100 tahun lalu. Tahu buatan keluarga Boen Keng menjadi cikal bakal lahirnya tahu sumedang. Tempat penjualannya berada di pusat kota Sumedang, dan tidak membuka cabang di tempat lain.
Pencetus tahu sumedang adalah Ong Kino, ayah Boen Keng. Ong Kino mulanya berjualan keripik tapioka dari singkong. Baru pada 1917, dia mulai membuat tahu.
Sam Setyautama dalam Tokoh-Tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia, pembuatan tahu oleh Ong Kino dilakukan secara tradisional dengan menggiling kacang kedelai menggunakan penggiling batu. Setelah Ong Kino kembali ke Tiongkok, usaha tahu yang dijalankan di Jalan Tegal Kalong (sekarang Jalan 11 April) diserahkan kepada putranya, Boen Keng.
Boen Keng berhasil mengembangkan usaha tahu tersebut. Tercatat pada periode 1970 sampai 1980, usaha tahu Boen Keng mampu menghasilkan 2.000-3.000 tahu per harinya. Puncak keemasan terjadi pada 1992 dengan mencatatkan rekor produksi mencapai 7.000 potong per hari.
“Tahun 1996 saat pabrik beralih ke Ong Yu Kim (cucu Ong Kino), usaha tahu mulai melorot karena banyak pabrik yang didirikan mantan karyawannya sementara tahu sumedang juga sudah tersebar di mana-mana. Di tempat aslinya, di Jalan 11 April, didirikan papan nama ‘Tahu Bungkeng, perintis tahu Sumedang sejak 1917’,” tulis Setyautama.