“Memang tugas kita seperti itu. Kita jaga kiai, jaga ulama, bela kiai, bela ulama. Pagar Nusa didirikan itu bukan untuk jago-jagoan, tapi memang kita harus untuk melindungi para ulama-ulama,” kata Asep.
Para ulama dijaga agar santai dalam menjalankan dakwahnya. Walaupun di kepengurusan Pagar Nusa itu juga banyak yang menjadi kiai.
Tak hanya ilmu bela diri yang diajarkan di organisasi ini. Toleransi dan humanisme juga menjadi salah satu bahan ajar yang disuguhkan kepada para pendekar Pagar Nusa.
Baca Juga:KPK ke Majalengka, Unma Gelar Kuliah Umum AntikorupsiTerjadi Lagi Pergerakan Tanah, 15 Rumah Warga Desa Ujungberung Terancam Â
“Sudah jelas sektor kita di bela diri, sebagai pasukan intinya Nahdlatul Ulama. Tapi yang kita tanamkan ke para santri kita, anggota kita itu, untuk saling menyayangi, saling hormati,” tegasnya.
Terkait Pagar Nusa di Jawa Barat. Asep menyampaikan, Pagar Nusa sudah terbentuk di seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat Jabar yang memiliki minat belajar ilmu bela diri khusus pencak silat, disarankan bergabung dengan organisasinya itu.
“Karena semua kepengurusan di Jabar sudah terbentuk,” tukasnya. (ono)