CIREBON, RADARCIREBON.ID- Bahan pangan jelang Ramadhan, menurut pedagang di Cirebon, harga pasti naik.
Ya, harga kebutuhan pokok masyarakat atau Kepokmas diyakini selalu naik jelang Ramadhan.
Untuk harga beras di Pasar Induk Jagasatru Kota Cirebon misalnya, saat ini terpantau masih tinggi. Dikhawatirkan terus naik jelang Ramadhan.
Baca Juga:IB Fest 2.0 Ibnu Khaldun Dibuka Bupati CirebonJelang Ramadhan Maret 2023, Pemkot Cirebon Antisipasi Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok
Namun demikian, stok beras mulai mencukupi. Hanya saat jelang Ramadan, diharapkan harga beras tak begitu mencekik.
Selain beras, harga Kepokmas lain masih stabil. Naik dan turun tak signifikan. Mengikuti harga pasar.
Pedagang cabai di Pasar Induk Jagasatru, Anton, mengatakan, momentum hari-hari besar seperti jelang Ramadhan sudah menjadi tradisi harga kebutuhan pokok selalu naik.
Bukan hanya cabai. Tapi harga Kepokmas maupun sayur-mayur lainnya.
Hal ini seiring permintaan dari konsumen yang meningkat.
“Tapi saat Natal dan tahun baru kemarin, harga (cabai, red) jatuh,” jelas Anton kepada Radar Cirebon di Pasar Induk Jagasatru, Minggu (26/2./2023).
Harga cabai stabil. Tapi, tutur Anton, stabil yang cenderung tinggi. Misalnya, harga cabai merah beauty. Minggu siang kemarin Rp25 ribu. Sementara dua hari sebelumnya Rp35 ribu.
Cabai beauty ini ada beberapa jenis. Tergantung kualitas dan asal daerah kiriman barang. Cabai beauty lokal Rp20 ribu. Lebih murah.
Sementara Rahmat, pedagang sembako, mematok harga beras paling murah Rp12.500. Kualitas standar. Paling tinggi kualitas premium Rp13.500. Ia sengaja tak menjual beras yang lebih murah.
Baca Juga:Pemeriksaan USG Kandungan, Rutin di RS Sumber Waras CirebonDisorot, BBWS Cimancis Akhirnya Gerak Keruk Sungai di Gegesik Cirebon
Karena, katanya, beras tersebut tak enak dikonsumsi. Belum lagi tampilan beras yang kuning dan kehitaman.
“Beras lama. Beras stok. Jadi mending ngga ngambil (untuk dijual, red),” ucapnya.
Rahmat menuturkan, stok beras saat ini mulai mencukupi. Sehingga diharapkan jelang Ramadan nanti beras sudah stabil.
Pun ada kenaikan, biasanya, jelas Rahmat, karena permintaan yang tinggi.
“Permintaan tinggi karena sudah jadi tren saat Ramadan. Semoga saja nanti panen petani sudah merata,” tukasnya.