CIREBON, RADARCIREBON – Nelayan mengeluhkan laut Cirebon yang sudah dipenuhi limbah. Pasalnya, gara-gara limbah itu, para nelayan Cirebon mengaku kesulitan menangkap hasil laut.
Keluhan para nelayan itu terungkap saat diskusi yang digelar Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GNTI) di Desa Waruduwur Kecamatan Mundu.
Hadir dalam diskusi yang melibatkan para nelayan itu, tokoh nasional asal Cirebon Prof Dr H Rokhmin Dahuri MS yang kini menjabat sebagai ketua GNTI.
Baca Juga:Desa Wisata, Baru 23 Desa di Kabupaten Cirebon yang Dapat SKJalan Rusak di Mundu karena Kendaraan Berat, Warga Desak Polisi Bertindak
Salah seorang nelayan, Warsita mengatakan, saat ini kondisi laut sangat kotor dan dipenuhi dengan limbah.
Akibatnya, kata Warsita, para nelayan sangat kesulitan untuk mendapatkan tangkapan baik ikan atau rajungan.
“Sekarang itu susah cari rajungan atau ikan, cari rajungan sulitnya setengah mati, karena memang lautnya sudah tercemar oleh limbah,” ungkapnya.
Menurut Warsita, kondisi tersebut berbeda dengan zaman lalu, dimana mencari rajungan dan ikan sangat mudah.
“Di pinggir laut juga sudah banyak tangkapan, enggak usah sampai ketengah laut,” keluhnya.
Hal senada dikatakan nelayan lainnya, Karyo. Menurutnya, laut Cirebon memang dipenuhi limbah, sehingga para nelayan kesulitan untuk mendapat tangkapan hasil laut seperti ikan dan rajungan.
Saat ini, lanjut Karyo, untuk mencari rajungan para nelayan Cirebon harus berlayar sampai ke Jakarta.
Baca Juga:Jalan Rusak Depan Kantor Camat Pabedilan Cirebon, Diusulkan Perbaikan sejak 2020Bangun Wisata Bahari Gebang, Pemprov Jabar Harus Siapkan 150 Miliar
“Nelayan sangat kesulitan untuk mencari iklan dan rajungan karena memang lautnya sudah tercemar oleh limbah. Kami para nelayan mencari rajungan sampai berlayar ke Jakarta,” akunya.
Sementara itu Ketua Umum Gerakan Nelayan Tani Indonesia, Prof Dr H Rokhmin Dahuri MS mengakui, saat ini laut Cirebon tercemar oleh limbah.
Kondisi tersebut, kata Rohmin, sangat menyulitkan para nelayan untuk bisa mendapatkan tangkapan ikan ataupun rajungan.
Imbasnya, kata mantan Menteri Kelautan dan Perikanan era Megawati Seokarnoputri ini, para nelayan susah untuk mendapatkan ikan, dan hasil laut lainnya.
“Berbeda ketika dulu ketika saya masih SMA itu cari ikan enggak usah jauh-jauh ketengah laut, di pinggir laut juga sudah banyak ikan,” ujar Rohmin.