Jawa Tengah, kata Ganjar, pada awalnya lebih dulu mempunyai KUR dengan suku bunga tujuh persen, yang kemudian diikuti pemerintah pusat dengan suku bunga enam persen.
Selain itu Jawa Tengah pernah juga menjadi tempat uji coba kredit usaha mikro untuk peternakan, dengan suku bunga enam persen yang bertempat di Wonogiri.
Beliau mengungkapkan bahwa ternyata yang mengakses KUR ini sangat banyak, khususnya usaha kecil dan mikro. Untuk di Jawa Tengah sendiri hal ini sudah optimal, karena sudah hampir dua tahun berturut-turut, Jawa Tengah menjadi penyalur KUR tertinggi di Indonesia.
Baca Juga:UPDATE! Harga Emas 27 Februari 2023 Masih Bertahan, Ayo Buruan BorongSATE AMBAL, Kuliner Khas KEBUMEN Dengan Cita Rasa Yang Berbeda
Dengan program ini masyarakat mendapatkan manfaatnya. Disamping pendampingan-pendampingan oleh pemda, dari perbankan, akan menjadi penting agar ada kemandirian di tingkat pengusaha yang kecil dan mikro.
Mantan anggota DPR RI itu mengatakan, respon cepat ini sejalan dengan program UMKM naik kelas. Selanjutnya, Ganjar mendorong Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah untuk terus mendampingi para pelaku usaha kecil.
Dengan kredit super mikro yang hanya tiga persen suku bunganya ini, harapannya akan jauh lebih banyak pelaku usaha kecil yang akan mendapatkan manfaatnya.
Tentu usaha kecil bisa akses ini dan setelah di-launching, pihaknya akan mendampingi. Pihak pemprov Jateng akan gaspol, dan akan wabil khusus kepada UMKM yang sudah di bina, untuk mengembangkan lagi, dengan memakai fasilitas ini agar usahanya tambah maju.
Demikian ulasan Gubernur Ganjar Launching KUR Super Mikro, dengan bunga hanya 3 persen per tahun, berharap program ini dapat meningkatkan UMKM di Jateng agar semakin maju. (*)