“Tinggal bagaimana caranya potensi pariwisata ini benar-benar bisa berkontribusi untuk pendapat asli desa. Kalau kita mengharapkan DD atau ADD tentu sangat terbatas,” ujarnya.
Junaedi mengatakan, Desa Belawa kaya akan potensi wisata, karena tidak hanya ada wisata kura-kura saja.
“Selain objek wisata kura-kura disini ada juga mangga, ada 200 hektare lebih potensi agrowisata disini,” ujarnya.
Baca Juga:Banyak Terjadi Lakalantas, Sekjen FKKC: Jalan Rusak seperti Sungai KeringNelayan Cirebon Keluhkan Limbah, Rokhmin: Penanganan Harus Lintas Kementerian
Junaedi menyarankan agar nama Cikuya sebagai nama objek wisata kura-kura bisa diganti dengan nama yang populer di tengah masyarakat.
“Saran saya pengembangan objek wisata kura-kura Belawa, Cikuya namanya tidak populer, warga tahunya kura-kura Belawa jauh lebih nendang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dikatakan Junaedi, di zaman digital ini tentunya objek wisata kura-kura Belawa harus bisa bertransformasi dalam pengembangan wisata dengan medsos dan lainnya.
“Setiap warga Belawa harus upload objek wisata setiap hari. Misalkan disini ada 2500 warga yang punya android itu akan sangat luar biasa dalam memasarkan objek wisata,” ujarnya. (den)