RADARCIREBON.ID – Mari kita sejenak meluangkan waktu membaca sejarah perkeretaapian di Indonesia. Pada masa kolonial Belanda, kereta api sudah ada di Indonesia. Saat itu nama perusahaannya adalah Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij.
Setelah Indonesia merdeka, saat ini perkeretaapian dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia. Mengalami perkembangan yang sangat pesat. Lintasannya tidak hanya dari Semarang-Cirebon, tapi sudah terhubung dari Jawa Barat, Jakarta, hingga ujung timur Jawa Timur.
Pada masa perusahaan Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij, saat itu lintasan kereta api tidak hanya sampai Cirebon. Ternyata ada lintasan kereta api sepanjang lebih 48 kilometer menghubungkan Cirebon sampai Kadipaten Kabupaten Majalengka. Lintasan tersebut saat ini memang sudah tidak ada jejaknya.
Baca Juga:MEGAH Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Sudah Dibuka untuk Umum, Berapa Daya Tampungnya? Â ANTUSIAS Siswa dan Guru MTs Negeri 3 Kuningan Ikut Latihan Manasik Haji
Lintasan atau rel kereta api dari Cirebon ke Kadipaten itu dibuka pada tahun 1901 oleh perusahaan kereta Belanda yang bernama Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS).
Perusahaan kereta Belanda memanfaatkan lintasan kereta api itu tidak hanya digunakan untuk mengangkut penumpang. Tapi juga mengangkut hasil pertanian, perkebunan, ternak, hasil hutan.
Hasil pertanian dan perkebunan seperti gabah atau padi, ubi, pisang, tebu dan lain sebagainya, yang berasal dari wilayah Majalengka, Kadipaten dan sekitarnya diangkut menggunakan kereta api menuju Cirebon. Lintasannya berada di samping jalan raya Cirebon-Bandung. Namun, karena berbagai faktor, lintasan tersebut ditutup pada tahun 1978.
Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) sebagai komunitas pecinta kereta api yang memusatkan perhatian dan kegiatannya pada penyelamatan dan pelestarian asset perkeretaapian Indonesia yang bernilai sejarah, menemukan satu benda bersejarah yang masih tersisa di jalur tersebut berupa rumah pompa atau pomphuis.
Benda tersebut sempat tertutup oleh warung dan rimbunan pepohonan sehingga tidak terlihat begitu jelas. Benda tersebut terletak di Blok Tegalmaja, Desa Bongas, Kec. Sumberjaya, Kabupaten Majalengka. Letaknya tidak terlalu jauh dari pintu tol Sumberjaya.
Rumah Pompa tersebut merupakan tempat untuk pengisian air kereta api yang dibangun di Perhentian (Stopplaast) Bongas, sekitar 50 m sebelum titik km 31+000 tepatnya di Blok Tegalmaja, Desa Bongas Kecamatan Sumberjaya, Majalengka.