Wanita Haid dan Nifas haram hukumnya untuk berpuasa di bulan Ramadhan, dan apabila ia memaksa untuk berpuasa maka puasanya tersebut tidak sah. Hal ini diamini oleh beberapa ulama termasuk imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu.
Dan wanita haid wajib mengganti puasa Ramadhannya di waktu lain setelah berakhirnya bulan Ramadhan. hal ini dijelaskan oleh nabi Shalallahu Alaihi wasalam yang diriwayatkan oleh Aisyah Radhiallahuan, berkata:
كُنَّا نَحِيضُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَأْمُرُنَا بِقَضَاءِ الصَّوْمِ وَلَا يَأْمُرُنَا بِقَضَاءِ الصَّلَاةِ
Artinya: “Saat mengalami haid di masa Rasulullah dahulu, kami diperintahkan untuk mengqada puasa dan kami tidak diperintahkan untuk mengqada shalat.” (HR Bukhari, Muslim, & An-Nasa’i)
Dijelaskan pula oleh ulama lainnya Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni, Bahwa;
Baca Juga:PERHATIKAN ! Ini Ancaman Bagi Yang Enggan Berpuasa Ramadhan Tanpa Alasan Syar’i Diterangkan Dalam Hadist MuslimSebelum Ramadhan ada Bulan Syaban Sebagai Bulan Persiapan dan Laporan Amal, Nomor 1 Memperbanyak Puasa Sunnah
”Hukum perempuan yang nifas sama dengan hukum wanita haid dalam seluruh perkara yang diharamkan dan kewajiban yang gugur bagi mereka. Dan kami tidak mengetahui ada perselisihan dalam masalah ini.”
Puasa ramadhan adalah kewajiban bagi setiap muslim yang sudah dewasa (baligh), tetapi ada kemudahan dalam syariat bahwa orang yang sakit, orang tua renta, orang yang bepergian, dan wanita yang menyusui dibolehkan untuk tidak berpuasa. (*)