MAJALENGKA.RADARCIREBON.ID – Para petani di wilayah utara Majalengka mulai melakukan panen padi. Hal ini berpengaruh terhadap harga Gabah Kering Giling (GKG) yang mulai berangsur turun.
Salah seorang petani asal Desa Lojikobong, Waniah (54) menuturkan saat ini harga gabah yang baru saja dipanen para petani wilayah Majalengka utara di angka Rp400 ribu per kuintalnya.
“Itu untuk gabah basah. Tapi Gabah Kering Giling (GKG) Rp480 ribuan per kuintal,” tuturnya.
Baca Juga:Longsor, Batu Sebesar Gubuk Tutupi Jalan Jagasari Cikijing Kabupaten MajalengkaKomisi II DPRD Majalengka Sidak Pasar Tradisional Talaga, Data Harga Pengelola Pasar dan Pedagang Berbeda
Waniah mengaku harga ini jauh lebih murah ketimbang beberapa bulan sebelumnya yang menyentuh angka Rp700 ribu per kuintal.
Pekan kemarin harga gabah basah masih di angka Rp500 ribu per kuintal. Berbeda pada panen sekarang sudah normal seperti harga biasanya.
“Sekarang sih memang harganya sudah normal lagi. Kalau saya biasanya menjual gabah kering, ketimbang yang basah,” katanya.
Petani lainnya, Ratim (58) menambahkan, panen yang baru diperolehnya ini sebagian akan dipergunakan untuk cadangan pangan agar tidak terus menerus membeli beras dengan harga mahal.
“Jadi walaupun harga gabah sudah normal, tapi harga beras di beberapa pasar tradisional masih belum turun juga. Jadi kami simpan dulu untuk ketersediaan makan keluarga,” imbuhnya.
Sekarang, kata dia, harga gabah sudah mulai turun dan bahkan normal namun harga beras masih tetap tinggi. Untuk kualitas premium masih mencapai Rp13 ribu hingga Rp13.500 per kilogram di setiap kios di pasar tradisional.
Kalaupun menjual gabah hasil panen, harganya tidak akan semahal sebelumnya, terlebih ke depan di saat gabah miliknya kering dan musim panen mulai serentak.
Baca Juga:Kak Seto Dorong Kawasan Wisata Ramah Anak di Sindangwangi Majalengka, Begini Sarannya…Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum Tinjau Jalan Rusak di Majalengka
“Saat ini saja panen baru beberapa hektaran namun harga jual gabah berangsur normal,” jelasnya.