RADARCIREBON.ID – PDIP sangat konsen terhadap ketahanan pangan, salah satunya ialah menanam varietas padi MSP yang dikembangkan oleh partai yang diketuai oleh Megawati Soekarno Putri. Panen raya perdana di Kabupaten Kuningan, hasilnya sangat bagus dan memuaskan para petani.
“Alhamdulillah hasilnya sangat bagus dan memuaskan, padi MSP ini saya kembangkan betul ya di Dapil Jabar X. Hari ini kami melaksanakan panen padi MSP bersama petani binaan kita,” kata Anggota DPR Fraksi PDIP Drs Muhamad Nurdin MM didampingi tenaga ahlinya, Sutrisno SH kepada awak media, kemarin.
Nurdin berharap, hasil yang baik dari benih padi MSP ini dapat membantu masyarakat petani. Sebab MSP adalah varietas unggulan, setelah dipanen hasilnya dapat dijadikan bibit kembali.
Baca Juga:Harus Siap Bekerja, Pengurus PCNU Kuningan yang Tidak Aktif akan DievaluasiEMAK MENJERIT 10 Hari Lagi Puasa Harga Cabai dan Telur Ayam Naik Lagi
“Sehingga setelah panen, petani bisa langsung menanam padi lagi dari hasil panen itu sendiri. Mudah-mudahan bisa terus berkembang luas dan diketahui banyak petani,” tuturnya.
Tak hanya pengembangan bibit padi MSP, Ia berencana fokus dalam pengembangan pupuk pertanian. Sebab salah satu keluhan dari petani yakni persoalan pupuk.
“Saya akan belajar mengenai pupuk ya, biasanya petani itu sudah tanam kemudian kesulitan pupuk. Kadang harga pupuk mahal, ya mudah-mudahan pupuk juga bisa kita kembangkan,” ucapnya.
Sementara Sutrisno menambahkan, panen padi MSP menjadi bukti komitmen Anggota DPR M Nurdin di masyarakat dalam membangun ketahanan pangan.
“Ini bukti komitmen Pak Nurdin di masyarakat untuk membangun ketahanan pangan. Tentunya sesuai dari arahan Ibu Ketua Umum Megawati Soekarno Putri,” katanya.
Dia menjelaskan, benih MSP merupakan varietas padi unggulan yang terus dikembangkan melalui jalur pemberdayaan PDIP. Apalagi sosok M Nurdin ini menjadi tokoh penggerak MSP yang sangat konsisten di Dapil Jabar X yakni Kuningan, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran.
“Sebab mulai dari MSP 1 sampai MSP 19, secara konsisten terus dikembangkan bersama petani. Bahkan sekarang sudah mulai melakukan pengembangan dengan masa tanam 65 hari saja,” ucapnya.