Oleh karenanya jika orang yang berpuasa namun suka berdusta dan tidak ada upaya untuk menjaga dirinya dari kedustaan maka puasanya tidak diterima.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadist berikut, Rosullullah bersabda:
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan,” (H.R. Bukhari).
2. Ghibah
Ghibah merupakan salah satu perbuatan dosa yang dibenci Allah Ta’ala, Ghibah merupakan perbuatan membicarakan keburukan atau aib orang lain. Meskipun yang dibicarakan sesuai dengan kenyataan, tetapi ghibah tetaplah suatu perbuatan yang buruk.
Baca Juga:FULL SENYUM Nasabah BNI Kantor Cabang Cirebon Memenangkan Hadiah Undian Rejeki BNI #GaPakenanti 2022-2023 TAHAP PERTAMAYUK SIMAK, Kandungan Kurma Buah Yang Selalu Ada Saat Ramadhan
Ghibah atau suka membicarakan aib orang lain merupakan perbuatan yang dilarang karena beresiko menimbulkan perpecahan dan fitnah. Bahkan disinggung ghibah diibaratkan seperti memakan bangkai saudaranya sendiri.
Diterangkan dalam Al-Qur’an surah Al-Hujurat ayat 12, Allah SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik … ”
3. Bersumpah Palsu
Sumpah palsu adalah pernyataan dengan dilandasi sengaja berdusta untuk menguatkan ucapannya, misalnya, bersumpah dengan mengatakan, “Demi Allâh! Aku tidak melakukannya”, padahal dia sadar bahwa dia telah melakukannya; Atau mengatakan, “Demi Allâh! aku telah melakukannya”, padahal dia tidak melakukannya.
Sebaiknya seoramg muslim dilarang atau bermudah-mudahan dengan kata sumpah apalagi untuk bahan candaan, kecuali dalam situasi yang genting. Ketika seseorang bersumpah ia harus benar-benar berkomitmen terhadap sumpahnya tersebut apalagi membawa nama Allah Ta’ala, karena apabila ia berdusta dengan sumpahnya ia akan mendatangkan dosa berlipat-lipat.
diterangkan dalam hadist Dari Abdullah bin ‘Amr, dia berkata;
Seorang Arab Badui datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Wahai Rasûlullâh! Apakah dosa-dosa besar itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Isyrak (menyekutukan sesuatu) dengan Allâh”, dia bertanya lagi, “Kemudian apa?”, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Kemudian durhaka kepada dua orang tua”, dia bertanya lagi, “Kemudian apa?”, Beliau menjawab, “Sumpah yang menjerumuskan”. Aku bertanya, “Apa sumpah yang menjerumuskan itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sumpah dusta yang menjadikan dia mengambil harta seorang Muslim”. [HR. Al-Bukhâri, no. 6255]