Dalil lain menerangkan bahwa Nabi Muhammad Shallahu Alaihi Wasalam untuk tidak bergibah selama Ramadhan sebagai berikut: “Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan zur [perkataan tercela], mengamalkannya, atau tindakan bodoh, maka Allah tidak butuh atas usahanya dalam menahan rasa lapar dan dahaga,” (H.R. Bukhari).
4. Mengadu domba
Namimah atau adu domba artinya menceritakan keburukan seseorang kepada orang lain dengan tujuan agar pendengarnya mencelakakan orang yang dijelekkan dan hal ini membuat orang yang mengucapkan keburukan tersebut menjadi bahagia dan puas. Akibat dari perbuatan ini menimbulkan kerusakan, kebencian hingga terjadi permusuhan satu sama lainnya.
Orang yang berpuasa ramadhan hendaknya meniggalkan perbuatan tersebut karena seperti dijelaskan adu domba banyak memberikan kerugian pada orang lain dan permusuhan bahkan konflik.
Baca Juga:FULL SENYUM Nasabah BNI Kantor Cabang Cirebon Memenangkan Hadiah Undian Rejeki BNI #GaPakenanti 2022-2023 TAHAP PERTAMAYUK SIMAK, Kandungan Kurma Buah Yang Selalu Ada Saat Ramadhan
Namimah termasuk dosa besar yang mengandung dosa-dosa yang sangat banyak. Perilaku tercela ini akan menyeret pelakunya ke dalam neraka dan mengharamkannya dari kenikmatan surga.
Allah SWT telah berfirman dalam surah Al Hujurat ayat 12:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ ١٢
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.”
Balasan bagi Orang Berbuat Namimah, Rasulullah Shallahu Alaihi Wasalam bersabda ;
“Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.” (HR Bukhari)
5. Memandang dengan syahwat
Memandang dengan syahwat maksudnya adalah memandang atau melihat sesuatu yang bisa menimbulkan hasrat biologis, akibat dari permainan khayalan atau fantasi pemikiran. Fitnah syahwat ini akan menyebabkan kerusakan niat, kehendak, dan amal.
Rosullah Shallahu Alaihi wasalam menjelaskan bahwa;
Sesungguhnya di antara yang aku takutkan atas kamu adalah syahwat mengikuti nafsu pada perut kamu dan pada kemaluan kamu serta fitnah-fitnah yang menyesatkan. [HR. Ahmad dari Abu Barzah Al-Aslami. Dishahihkan oleh Syaikh Badrul Badr di dalam ta’liq Kasyful Kurbah, hal: 21]