Pada saat itu, mudik sama sekali tidak ada kaitannya dengan perayaan Hari Raya Idulfitri.
Saat dimana Jakarta masih bernama Batavia, pemerintah Hindia Belanda mengambil suplai hasil bumi dari wilayah Jakarta bagian selatan.
Itulah mengapa di Jakarta Selatan terdapat beberapa daerah yang memiliki nama-nama dengan unsur buah dan tumbuhan. Misalnya Kebon Jeruk, Kebon Kopi, Kebon Nanas, Kemanggisan, Duren Kalibata, dan sebagainya.
Baca Juga:Kenapa Orang Melakukan Mudik? Inilah Fenomena Tradisi Mudik di Indonesia dan di Beberapa Negara Dengan Penduduk Mayoritas IslamMudik Singkatan Dari Apa? Ini Dia Persiapan Pemerintah Jelang Mudik Lebaran 2023, Juga Fakta Unik Kepanjangan Kata Mudik dan Versi Asalnya
Hasil bumi tersebut dibawa oleh para petani dan pedagang melalui sungai dari selatan Jakarta ke daerah pusat, utara, timur, dan barat.
Dari situlah muncul istilah “hilir mudik” yang memiliki sinonim “bolak-balik”. “Mudik” dilakukan si petani dan pedagang saat mereka pulang dari kota untuk mengirim hasil bumi ke rumahnya.
Demikian Informasi tentang ‘Sejak Kapan Mudik Ada? Mengenal Sejarah Juga Asal Usul Tradisi Mudik’ selamat bermudik dan semoga bermanfaat.