RADARCIREBON.ID – Bulan yang penuh berkah dalam Islam ini ternyata tidak hanya identik dengna puasa, tapi juga identik degan tradisi Ramadhan menurut praktek budaya.
Karena Bulan Ramdhan adalah bulan spesial bagi seluruh umat Muslim di seluruh dunia, maka selain di Indonesia ada juga cara tersendiri di luar negeri bagaimana mereka memeriahkannya.
Seperti halnya di Indonesia, biasanya untuk menyambut bulan suci Ramadhan, kita melakukan nyekar ke makam orang tua kita.
Baca Juga:TERBARU! Baca Manhwa Lookism 441 Sub Indo, Pertarungan Antara Kwak Jichang Vs EliteTampilkan Trailer Terbarunya, Anime Solo Leveling Bakal Tayang Mulai Tahun 2024
Hal ini telah diwarisi dari generasi ke generasi. Mulai dari ritual menyembunyikan meriam hingga menyalakan lentera.
Kalian penasaran tradisi Ramadhan unik apa saja yang dilakukan oleh umat Muslim di luar negeri? Berikut ini adalah kumpulan tradisi Ramadhan unik dari berbagai manca negara.
1. Menembakan meriam di Lebanon
Negara kelahiran Mia Khalifa ini meemiliki tradisi Ramdhan yang cukup unik yaitu dengan menembakan meriam.
Tradisi ini dikenal dengan sebuat midfa al iftar, dipercaya pertama kali dilakukan di Mesir lebih dari 200 tahun lalu, ketika kegara tersebut diperintah oleh Ottoman Khosh Qadam.
Saat menguji meriam baru saat matahari terbenam, Qadam secara tidak sengaja menembakannya, dan suara yang bergema di seluruh Kairo mendorong banyak warga sipil untuk berasumsi bahwa ini adalah cara baru untuk menandakan akhir puasa.
Banyak yang berterima kashi atas inovasinya, dan putrinya, Haja Fatma, mendesaknya untuk menjadikan hal ini sebagai tradisi.
Seiring berjalannya waktu, hal ini menyebar ke banyak negara di Timur Tengah termasuk di Lebanon di mana meriam yang digunakan Ottoman sebagai tanda buka puasa di seluruh negeri.
Baca Juga:10 Obat Alami Panas Dalam yang Ampuh dan Mudah Ditemukan di RumahAnime Solo Leveling Akan Umumkan Informasi Terbaru pada Tanggal 21 Maret, Cek Di Sini!
Pada tahun 1983 tradisi ini sempat dikhawatirkan menghilang setelah invasi yang berujung penyitaan beberapa meriam karena dianggap senjata.
Tapi tradisi ini berhasil dihidupkan kembali oleh tentara Lebanon setelah perang dan berlanjut hingga hari ini.