Kedua, sebaiknya konsumen lebih cerdas dalam membeli produk. Hal ini diperlukan karena konsumen akan lebih selektif membeli produk sesuai kebutuhan.
“Kedua, beli barang sesuai yang dibutuhkan. Berpikirlah sebelum beli. Konsumen memiliki keuangan terbatas. Sehingga jangan terlalu konsumtif,” jelasnya.
Di tempat yang sama Deputi Penerapan Standar dan Akreditasi BSN Suprapto menjelaskan di pasaran masih bisa ditemui label standarisasi palsu.
Baca Juga:14 Rekomendasi Tempat Wisata di Sumedang Cocok Dijadikan Tempat Ngabuburit dan Berlibur KeluargaYUK SIMAK, Scan Barcode BPOM Online dan Tata Caranya
Untuk SNI, cara membedakannya ialah masyarakat bisa melihat label SNI diikuti registrasi LS Pro.
Registrasi LS Pro digunakan untuk mengetahui lembaga yang mengeluarkan dan mensertifikasi produk berlabel SNI. “Umumnya dilihat dari tanda SNI tanpa LS Pro,” sebutnya.
Ketika melihat ada kecuriagaan terhadap standarisasi produk, konsumen bisa melaporkannya ke Kementerian Perdagangan untuk produk non konsumsi atau BPOM produk untuk konsumsi. Termasuk juga ke lembaga konsumen YLKI dan BSN sebagai penerbit SNI.
“Ada label SNI palsu itu dikaitkan kalau kewenangan makanan di BPOM dan di luar itu Kemendag., itu karena pengawasan atau industri nakal, masyarakat harus aktif laporkan itu,” terangnya.
Demikian artikel tentang 6 aplikasi scan barcode produk online terbaik dan tips memilih produk yang aman. Semoga bisa membantu masyarakat dalam mengetahui dan memilih produk yang aman untuk digunakan. (*)