اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Artinya; “Engkau maafkan hamba-hambamu maka ampunkanlah aku (maafkan aku) ya Allah”
‘Aisyah radhiyallahu ta’ala ‘anha mengabarkan kepada kita dan mengatakan,
كان النبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم إذا دخل العشرُ شدَّ مِئْزَرَهُ، وأحيا ليلهُ، وأيقظَ أهلهُ
Bahwasannya, “Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam apabila telah datang sepuluh hari yaitu sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan maka beliau mengencangkan sarungnya”. [HR Al Bukhari (2024), Muslim (1174) dan lain-lain].
Beliau beristijhad (bersungguh-sungguh) dalam ibadah dan menjauhi istri-istrinya (tidak melakukan hubungan suami istri) ketika sepuluh malam tersebut dengan tujuan untuk bersungguh-sungguh dalam ibadah, beliau menghidupkan malamnya yaitu dengan qiyam.
Baca Juga:PENTING DICOBA ! 5 Manfaat Air Garam Buat Murai Batu, Terbukti Lebih GacorBahaya! Makanan Yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan, Nomor 3 Sebabkan Kematian
Dan disebutkan dalam sebagian riwayat menghidupkan malamnya terkadang sepertiga malamnya, terkadang setengah malamnya bahkan terkadang hingga semalam penuh beliau menghidupkannya dengan shalat
وأيقظَ أهلهُ
Selain itu beliau juga membangunkan keluarganya, mengajak keluarganya. Maka itulah sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di sepuluh malam bulan terakhir.
Malam lailatul qadar merupakan malam yang penuh kemuliaan karena lebih baik dari 1000 bulan, oleh karenanya hendaklah bersungguh-sungguh dalam mendapatkan kemuliaan tersebut dengan ibadah qiyamul lail dan berusaha untuk mengajak keluarga kita untuk bersemangat di sepuluh malam bulan terakhir.