Saat ini, ketika sidang Sunjaya berproses, Gotas mengaku merasa kasihan melihat banyak pensiunan yang digiring ke Pengadilan Tipikor Bandung. Padahal saat berdinas dulu para pensiunan ini diperas tenaganya dan dikuras uangnya oleh Sunjaya.
“Saya kira Pak Sunjaya harus kesatria sebagai mantan prajurit. Harus berani mengakui kesalahan ini agar tidak panjang prosesnya. Kasihan pensiunan bolak-balik ke Bandung,” katanya.
Menurut dia, manusia yang baik bukanlah manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan. Manusia, kata Gotas, sesuai kodratnya adalah tempatnya salah dan khilaf.
Baca Juga:TERKUAK LAGI, Sunjaya Purwadisastra Juga Nikmati Fee Proyek Sport Center WatubelahTERBARU! Honda EM1, Motor Listrik Honda yang Kekinian, Ini Spesifikasi dan Harganya
Hanya mereka yang bisa mengubah hal buruk menjadi baik, yang mengakui kesalahan dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi adalah sebaik-baiknya manusia.
“Saran saya ke Pak Sunjaya, jangan tebar fitnah. Akui saja biar ini semua cepat selesai dan tidak berlarut-larut,” tandasnya.
Seperti diketahui, pada agenda sidang hari Rabu (12/4/2023), Sunjaya sempat menyinggung peran wakilnya saat itu, yakni Tasiya Soemadi atau Gotas.
Dikatakan Sunjaya, saat itu Gotas merupakan politisi senior yang sudah lama mewarnai Pemkab Cirebon dab memegang kendali penuh di pemkab.
“Selama 2014 sampai 2015 kendali pemerintahan berada di tangan wakil saya Pak Gotas. Barulah ketika Pak Gotas ditangkap di 2016, semua baru ke saya,” katanya.
Menurut Sunjaya, karena wakilnya itu mantan ketua DPRD, sehingga semua kegiatan seperti pelaksanaan proyek dan lain-lainnya diatur wakil bupati. “Saya hanya ke pembinaan pegawai, untuk proyek di Pak Gotas,” kata Sunjaya Purwadisastra. (dri)